Liputan6.com, Surabaya - Pilkada 2020 di Surabaya kian panas mendekati masa pemilihan 9 Desember. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat pun menyadarinya. Meski demikian, partainya solid untuk meraup dukungan demi kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armudji.
Dia mengklaim, ada upaya memecah belah PDIP pada Pilkada 2020 Surabaya. Namun, cara tersebut dipandang tak efektif.
"Jurus pemecah belah tidak efektif. PDI Perjuangan makin solid," kata Djarot di Surabaya, Minggu (29/11/2020).
Advertisement
Dia menuturkan, ada lagu yang menyudutkan Wali Kota Surabaya sekarang yang juga kader PDIP Tri Rismaharini dipandangnya justru menguatkan barisannya. "Yang terjadi malah arus balik dan menguatnya dukungan paslon nomor 1 (Eri Cahyadi-Armudji)," jelas Djarot.
Pada kesempatan yang sama, Puti Guntur Soekarno meminta kader PDIP tetap solid bergerak pada Pilkada 2020 terutama di Surabaya ini.
"Seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai jangan tolah-toleh. Tetap berjuang untuk menangkan Eri-Armudji," kata Puti.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beda Pandangan
Sementara lawan Eri-Armudji, Machfud Arifin-Mujiaman membawa Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk turun membantu kampanye di Pilkada 2020 Surabaya.
AHY menegaskan, jagoannya kombinasi yang pas untuk memajukan kota Surabaya.
"Kota Surabaya lima tahun ke depan harus dipimpin orang yang cakap, berpengalaman, yang memiliki ketegasan, sekaligus juga humanis dan merangkul semua kalangan dan elemen," kata AHY di Surabaya (26/11/2020).
AHY menggarisbawahi pengalaman dan integritas paslon Maju. Salah satunya, rekam jejak Machfud Arifin (MA) yang menjadi Kapolda di Maluku Utara, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur bernilai penting untuk membawa Surabaya menjadi lebih baik.
"Ini menunjukkan Pak MA memiliki pengalaman kepemimpinan dan penguasaan teritorial yang baik di Kota Surabaya," kata AHY.
Advertisement