Anies Mengaku Tak Ada Pengusaha Besar Mau Danai Kampanyenya: Mereka Takut

Anies menyebut, hanya pengusaha kelas kecil hingga menengah yang berani mendekat memberikan bantuan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 19 Sep 2023, 17:55 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 17:55 WIB
Bakal Calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat menghadiri acara Mata Najwa
Bakal Calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat menghadiri acara Mata Najwa bertema "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Pramana UGM, Yogjakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengakui tidak ada pengusaha dari perusahaan besar yang mau mendanainya untuk melakukan kegiatan kampanye politik sejak diusung menjadi Bacapres untuk Pilpres 2024

Anies menyebut, hanya pengusaha kelas kecil hingga menengah yang berani mendekat memberikan bantuan.

Hal ini disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan jurnalis senior Najwa Shihab saat hadir di "3 Bacapres Bicara Gagasa" di Grha Sabha Pramana UGM, Yogjakarta, Selasa (19/9/2023).

"Yang membantu ukuran yang menengah yang besar-besar nggak ada yang berani mendekati, semua yang besar-besar itu tidak ada yang dekat, yang mendekati yang tengah-tengah ini semua," kata Anies.

"Kenapa konglomerat tidak dekat Anies Baswedan?," sahut Najwa.

"Itu harusnya tanya ke mereka tuh, kenapa enggak dekat?," ujar Anies.

"Kan yang menyatakan anda, jadi saya follow up question-nya ke anda?," kata Najwa.

"Takut," jawab Anies.

Menurut Anies, banyak pengusaha yang ketakutan untuk memberikan bantuan karena mengalami intimidasi. Anies bercerita, ada pengusaha yang pernah diperiksa pajaknya usai membantunya dalam kegiatan politik relawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

"Karena kami mengalami pengusaha-pengusaha yang berinteraksi bertemu sesudah itu mereka akan mengalami pemeriksaan. pemeriksaan pajak pemeriksaan yang lain-lain dan ada contoh di Jawa Barat membantu, di Jawa Tengah membantu, setelah selesai katanya random tapi 10 perusahaan miliknya semuanya diperiksa pajaknya. yang katanya random apa yang terjadi takut orang mau bantu," terang Anies.

"Padahal yang mereka kerjakan bukan membantu saya, mereka membantu relawan, membantu kegiatan untuk ada event, mereka membiayai semua di daerahnya masing-masing bukan tempat kita. Tidak ada (pengusaha) yang besar," lanjut Anies.

 
 

Ada Alat Negara Bermain

Kemesraan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (kedua kanan) bersama istri, Fery Farhati Ganis saat program Pemilu stasiun televisi SCTV “Kita Indonesia” di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Oleh sebab itu, Anies menduga ada alat negara yang sengaja digunakan untuk mengintimidasi pihak-pihak yang membantu pencalonannya sebagai capres untuk Pilpres 2024.

"Itu laporannya begitu. Iya (diintimidasi alat negara)," ujar Anies. 

Lebih lanjut, Anies menyebut tak mengetahui itu perbuatan siapa. Meski begitu, dia menyebut hal itu merupakan fakta yang terjadi di lapangan."Saya tidak tahu yang memerintahkan siapa, tapi fakta di lapangan nya seperti itu," kata dia.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bursa Cawapres Pendamping Anies-Ganjar-Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya