Kedaulatan Pangan Jadi Alasan Kuat PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan, partainya sudah mantap memberi dukungan untuk calon presiden (Capres) Prabowo Subianto.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 06 Nov 2023, 14:19 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 03:17 WIB
Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, Jatim, Minggu (5/11/2023).
Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat mengunjungi Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, Jatim, Minggu (5/11/2023). (Dok. Tim Media Zulhas)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanah Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan, partainya sudah mantap memberi dukungan untuk calon presiden (Capres) Prabowo Subianto. Menurutnya, Capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini merupakan keputusan yang telah dipertimbangkan secara penuh.

"Kita sudah memutuskan melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang. Salah satunya karena background dan visi misi yang sudah dibicarakan sejak awal," kata Zulhas saat berkunjung ke Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, Jatim, Minggu (5/11/2023).

Menteri Perdagangan ini mengungkapkan, sosok Prabowo Subianto memiliki visi misi yang sama dengan Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Insyallah Pak Prabowo satu garis sama Pak Jokowi, satu garis dengan Bu Khofifah," ungkap Zulhas.

Selain itu, Zulhas membeberkan alasan lain mengapa partainya mendukung Prabowo sebagai capres karena Prabowo berjanji untuk membawa Indonesia berdaulat di bidang pangan.

Kedaulatan Pangan Harus Dipimpin Presiden

Menurut Zulhas, kedaulatan pangan harus dipimpin langsung oleh level presiden.

"Saya akan dukung lagi ini, tetapi harus ada perjanjian. Kita ini harus berdaulat di bidang pangan," kata Zulhas.

Karena menurut Zulhas, kalau tidak dipimpin langsung Presiden maka akan sulit. Untuk itu, kata Zulhas, kedaulatan pangan akan memakmurkan hampir 40 juta petani yang tersebar di seluruh pedesaan Negara Indonesia ini.

Sebab, ia sangat paham kondisi petani zaman dahulu dan zaman sekarang yang masih sulit dan belum bisa sejahtera. Karena, dirinya adalah cucu sekaligus putra dari seorang petani.

"Zaman kakek saya dahulu, petani punya kebun dan punya sawah. Turun ke anaknya, tinggal separuh sawah dan kebunnya. Turun ke anaknya lagi, kebun hilang, sawah juga hilang," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya