Liputan6.com, Jakarta Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, membantah kabar yang menyebut jika Ganjar-Mahfud menang di pilpres 2024, maka Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial (Bansos) akan dihapus.
Atikoh Ganjar menegaskan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar) di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).
Dalam kegiatan itu, Atikoh Ganjar mensosialisasikan adanya program Ganjar-Mahfud yaitu KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti).
Advertisement
"Yang tidak kalah pentingnya adalah KTP sakti, sudah dengar ya? Karena mohon maaf ibu-ibu, jadi ada serangan ke kita juga yang mengatakan kalau Ganjar-Mahfud terpilih nanti BLT hapus, bansos hilang, itu tidak," ujar Atikoh Ganjar.
"Justru kita mau improve, mau menaikkan, mau mengembangkan, mungkin dari sisi penerimaan. Kalau datanya itu lengkap, maka jumlah itu berapa yang harus dialokasikan, itu juga jelas," kata Atikoh.
Menurut Atikoh, KTP Sakti akan mengitegrasi seluruh data penduduk, sehingga dapat menerima berbagai bantuan dari pemerintah secara merata.
"KIP jadi satu, BLT jadi satu. Kalau sekarang kan masing-masing ada. Lah iya, dompet penuh bukan karena uang, tapi kartu. Nah itu ya, jadi nanti jadi satu semua. Nanti akan ada single identity, akan lebih mempermudah untuk pendataan maupun penyaluran," jelas Atikoh.
KTP Sakti, lanjut Atikoh, menjadi salah satu program andalan pasangan Ganjar-Mahfud. Untuk itu, para ibu-ibu dapat turut serta mensosialisasikan dengan jujur, nasionalis, fleksibel, dan 'sat set'.
"Misalnya ketika di pasar, masuk itu. Bisa masuk ke lingkungan yang belajar, ke KTP Sakti, tapi jangan semua langsung diberikan ya. Jangan formil. Jadi kita enggak kelihatan sedang kampanye. Tidak lagi mencoba untuk mengubah cara berpikir. Yang swing voter itu, mereka itu lebih suka kalau kita memakai cara soft campaign," ungkap Atikoh.
Â
Kader dan Relawan Harus Terjun Langsung ke Masyarakat untuk Sampaikan Program Ganjar-Mahfud
Atikoh mengingatkan agar para kader yang membawa visi dan misi Ganjar-Mahfud untuk menyapaikan dengan baik program KTP Sakti. Atikoh mengatakan, dalam berbagai kesempatan, para kader dan relawan bisa menyampaikan program-program Ganjar-Mahfud, termasuk KTP Sakti ini.
Dia pun memberikan tips dalam penyampaian program KTP Sakti Ganjar-Mahfud.
"Kemudian kan duduk di angkot, sebelahnya juga bisa diajak ngobrol. Atau kita punya komunikasi apa pun itu, kita bisa masuk. Ini kalau kita melakukannya di darat, canvasing, itu juga ya," kata Siti Atikoh Supriyanti.
"Itu penting sekali. Karena door to door ini paling efektif kalau sekarang. Karena apa, ada interaksi secara langsung dengan masyarakat. Jadi ketika ada pertanyaan-pertanyaan pun kita bisa menjawabnya dengan baik," tuturnya.
Tidak ketinggalan, para ibu juga dapat memaksimalkan media sosial yang dimiliki untuk mensosialisasikan program Ganjar-Mahfud. Tentunya dengan energi positif, kalimat yang baik, dan tidak memberikan pemberitaan bohong alias hoaks.
"Jangan kita menyerah, apalagi hate speech untuk paslon yang lain. Enggak usah. Kita menyebarkannya itu energi positif supaya yang membaca itu ketularan energi positif dari kita," kata Atikoh.
"Soalnya kalau kita itu mau kampanye dengan kemarahan-kemarahan nanti yang membaca itu juga terkena energi kita. Yang seharusnya kita pendem, tetapi ketika kita memberikan edukasi dengan hal-hal yang positif. Mungkin itu saja sudah lama sekali," Atikoh Ganjar menandaskan.
Advertisement
Ganjar Minta Semua Relawan Dengarkan Masyarakat
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo meresmikan Posko Relawan Laskar Ganjar Pranowo (LGP) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Menurut Ganjar Pranowo, posko diperlukan untuk mendengarkan suara masyarakat Kota Bekasi. Ia pun meminta relawan LGP untuk bekerja turun langsung ke masyarakat.
"Catat satu satu, kerjakan baik-baik, dengan menjaga kesopanan dan insyallah kita akan bergerak bersama rakyat," ujar Ganjar saat meresmikan posko.
Ganjar mengingatkan para relawan untuk menyelesaikan dan laporan persoalan masyarakat di posko tersebut.
"Kalau ada laporan-laporan dari masyarakat, kumpulkan di sini, selesaikan di rumah ini, agar kita bisa berkomunikasi antara yang di daerah dengan yang ada di pusat," kata Ganjar.
Diketahui, Ganjar tengah melakukan kampanye di Bekasi dan Kerawang. Sebelum peresmian posko, Ganjar sempat sarapan dan olahraga bersama warga. Ia memesan seporsi nasi uduk.
Sebelum sarapan nasi uduk, Ganjar menghadiri acara senam pagi bersama dengan masyarakat Kota Bekasi. Dia berpesan agar selalu melaksanakan olahraga karena menjadi sebuah investasi kesehatan.
"Jaga kesehatan terus. Jaga kesehatan terus dengan olahraga agar kita selalu sehat. Urusan kesehatan begitu penting, kalau investasi kita dengan cara olahraga dapatnya banyak sekali," tandas Ganjar.
Hasto: 30 Ribu Caleg PDIP akan Sosialisasikan Program KTP Sakti Ganjar-Mahfud
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, seluruh calon legislatif (caleg) PDIP akan mensosialisasikan terobosan dan inovasi dari pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud Md mengenai program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti).
"Dan kami terus melakukan gerakan turun ke bawah, 30 ribu caleg PDI Perjuangan mensosialisasikan terobosan inovasi dari Pak Ganjar dan Prof Mahfud melalui KTP sakti," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Menurut Hasto, nantinya KTP tersebut akan terintegrasikan ke Kartu Indonesia Pintar sampai pemberian Bantuan Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"KTP-nya tetap, fungsinya yang sakti untuk mengintegrasikan seluruh komitmen-komitmen melalui Kartu Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Sejahtera, Prakeria, PKH, Bansos, BLT, dalam satu KTP Sakti," jelas dia.
Lebih lanjut, KTP Sakti adalah suatu keniscayaan untuk melakukan transformasi digitalisasi demi memudahkan pelayanan publik, dengan memperbaiki basis data, dengan hanya satu data saja.
"Ini menggunakan KTP, dimana melalui suatu digitalitasi, platformnya satu data, sehingga program satu data ini," kata Hasto.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan kajian melalui Focus Group Discussion (FGD). Selain itu, berdiskusi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) Azwar Anas yang sudah bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Sir Tony Blair, Menteri Digital dari China, pihak India, dan Australia.
"Sehingga Pak Ganjar yang punya pengalaman dua kali sebagai anggota legislatif, dua kali sebagai gubernur sangat memahami tentang pentingnya platform satu data," Hasto menandaskan.
Advertisement