Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, terekam kamera memberikan pelukan erat kepada cawapresnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Momen itu terekam usai debat cawapres yang berlangsung, Minggu (21/1/2024).
Terlihat, pelukan Anies itu dilakukan setelah para capres dipersilakan moderator untuk naik ke atas panggung debat untuk menyanyikan lagu nasional 'Bagimu Negeri'.
Awalnya Anies Baswedan sempat bersalaman dengan para kandidat lain, lantas Anies pun langsung memeluk erat cawapresnya sampai menyita perhatian di atas panggung.
Advertisement
Anies pun menyatakan kalau reaksi itu dilakukan karena dirinya merasa bangga dengan Cak Imin yang telah menjalankan debat dengan sangat baik.
"Ya banggalah kita, DNA kita kan brother," kata Anies saat ditanya wartawan.
Anies menjelaskan alasannya sangat bangga dengan Cak Imin. Selain bisa menjalani debat dengan baik, Cak Imin juga dianggap Anies berhasil menjaga marwah debat.
"Saya bangga, kenapa? Karena Gus Muhaimin menjaga marwah debat menjadi forum untuk bicara policy, bukan definisi menjaga forum ini sebagai forum menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang ditawarkan, kepemimpinannya level kebijakan," kata Anies.
"Bukan level yang teknis yang sama sekali jauh dari tingkat kepemimpinan nasional. Yang kedua menunjukkan sikap yang menghormati lawan bicara, menghargai dan tidak sedikit pun merendahkan orang yang sedang menjadi lawan debat. Karena seperti dikatakan tadi, lawan debat adalah teman berpikir," ujar Anies.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cak Imin 'Nasihati' Gibran soal Etika di Forum Debat Cawapres
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, kembali menggunakan singkatan dalam pertanyaannya di debat cawapres 2024. Kali ini, Gibran menggunakan singkatan LFP alias lithium iron phosphate saat bertanya ke lawannya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Paslon nomor 1 dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP, lithium iron phosphate. Paslon 1 ini antinikel atau bagaimana?" ujar Gibran Rakabuming Raka di debat cawapres, JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Moderator dan Cak Imin kemudian meminta Gibran menjelaskan soal LFP. Namun, Gibran mengatakan telah memberitahukan kepanjangan dari LFP.
Menanggapi hal itu, Cak imin menasihati Gibran soal etika dalam forum selevel debat capres-cawapres. "Tenang Pak Gibran. Semua ada etikanya. Termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan. Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika Pak Gibran, etika," kata Cak Imin.
Etika di sini, lanjut dia, termasuk etika dalam kebijakan terkait sumber daya alam di Tanah Air.
"Sekali lagi etika. Etika itu adalah etika lingkungan. Apapun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi pengambilan tambang sumber daya alam juga apa pun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini. Rujukannya adalah etika lingkungan, komitmen kita. Intinya adalah keseimbangan antara meletakkan manusia dan alam. Keseimbangan ini tidak bisa ditawar-tawar agar pembangunan kita berkelanjutan melibatkan semua pihak yang ada sehingga tidak ada satu pun yang tertinggal. Sehingga produksi yang kita munculkan pun, dari lithium, dari apa pun itu, tidak sembrono dan tidak sewenang-wenang," tutur Cak Imin.
"Bahkan lebih parah lagi tidak mempertimbangan lingkungan dan keberlanjutan masa depan. Sekali lagi intinya, bukan hanya etika lingkungan, tetapi etika bahwa forum ini forum policy yang berharga, jangan-jangan kalau kita tebak-tebakan definisi di sini, saya ragu kita ini levelnya SD, SMP atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini. Ini yang mengagetkan jadi kalau mau tebak-tebakan bukan di sini levelnya, di sini adalah kebijakan kita untuk memimpin negara," lanjut Cak Imin.
Â
Reporter:Â Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement