Liputan6.com, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepulauan Bangka Belitung terus memantau beragam informasi di media sosial terutama menjelang Pilkada 2024.
Kepala Diskominfo Kepulauan Babel, Sudarman mengatakan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir peredaran informasi palsu atau hoaks terkait Pilkada 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Bawaslu setempat dalam mengoptimalkan pengawasan informasi dan konten hoaks di media sosial menjelang Pilkada," ujar Sudarman dilansir dari Antara, Senin (8/7/2024).
Sudarman menegaskan bahwa pengawasan terhadap konten hoaks sangat penting. Sebab, hoaks dikhawatirkan dapat mengganggu kondusivitas menjelang dan selama penyelenggaraan Pilkada, selain itu juga berpotensi memecah belah masyarakat.
"Meski belum memasuki masa kampanye, Diskominfo Kepulauan Babel telah melakukan pengawasan penyebaran informasi hoaks terkait Pilkada," tambahnya.
Menurut Sudarman, pelaku penyebaran konten hoaks, radikalisme, dan disinformasi di ruang digital dapat dikenai sanksi berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Dalam pemberian sanksi ini, tentunya kami akan berkomunikasi dengan Bawaslu setempat untuk menindak pelaku atau penyebar informasi bohong terkait Pilkada ini," jelasnya.
Ia juga mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan dan menyebarluaskan informasi di ruang digital. Masyarakat diharapkan lebih jeli dalam melihat dan menyebarkan suatu informasi, apakah informasi tersebut bermanfaat atau malah merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Jika informasi tersebut merugikan diri dan masyarakat serta ketertiban umum, jangan meneruskan atau menyebarkan informasi tersebut. Jangan sampai berita-berita bohong dan mengandung narasi radikalisme ini memecah persatuan dan kerukunan masyarakat di daerah ini," pungkas Sudarman.
Dengan langkah-langkah pengawasan yang ketat ini, Diskominfo Kepulauan Bangka Belitung berharap dapat menjaga stabilitas dan kerukunan masyarakat selama proses Pilkada Serentak 2024 berlangsung.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement