Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada perdagangan Selasa (9/7/2024). IHSG dibuka menguat tetapi kemudian turun zona merah dan akhirnya bisa kembali ke zona hijau lagi hanya dalam hitungan beberapa menit saja.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.251,24 dari penutupan sebelumnya 7.250,97. sepuluh menit kemudian IHSG turun hingga menyentuh level terendah di 7.239.
Baca Juga
Tak lama atau pada pukul 09.20 WIB, IHSG mampu kembali bangkit lagi dan kembali ke zona hijau di angka 7.256,49.
Advertisement
Indeks LQ45 mampu menguat 0,13 persen ke 905,77. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.262,12 dan level terendah 7.239,63,94. Sebanyak 180 saham menguat dan 210 saham melemah. Di luar itu, 206 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 199.656 kali dengan volume perdagangan 3,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.299.
Sektor saham yang menghijau dan terbakar seimbang. Sektor saham non siklikal turun 0,53 persen dan membukukan penurunan terdalam.
Sementara itu, sektor saham dasar bertambah 0,37% persen, sektor saham keuangan menguat 0,45 persen, dan sektor saham infrastruktur melesat 0,19 persen.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada awal wave 2 dari wave (3) sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. IHSG menguji rentang koreksi 6.987-7.139.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.099,6.945 dan level resistance 7.282,7.356 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.160-7.290.
“Minim sentimen, tetapi volatilitas masih akan tinggi,”demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Selasa, 9 Juli 2024, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM menguat 4,20% ke 1,365 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ANTM diperkirakan berada pada bagian dari wave [iii] dari wave A, sehingga ANTM masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.310-1.345
Target Price: 1.400, 1.475
Stoploss: below 1.280
2.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO menguat 5,38% ke 2.350 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, posisi ARTO diperkirakan berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i] dari wave 3, sehingga koreksi ARTO akan relatif terbatas dan berpeluang menguat," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.030-2.210
Target Price: 2.520, 2.800
Stoploss: below 1.895
3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP menguat 1,22% ke 10.400 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
"Saat ini, posisi ICBP diperkirakan berada pada bagian dari wave [e] dari wave Y dari wave (B), sehingga ICBP masih rawan terkoreksi dahulu," kata Herditya.
Buy on Weakness: 9.900-10.225
Target Price: 10.600, 11.050
Stoploss: below 9.750
4.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness
Saham PANI menguat 2,46% ke 5.000 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama PANI masih mampu bergerak di atas 4.800 sebagai stoplossnya, maka posisi PANI saat ini diperkirakan berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave E dari wave (B)," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.900-4.990
Target Price: 5.450, 5.750
Stoploss: below 4.800
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement