Liputan6.com, Jakarta - Viral di media sosial saat upload data hasil rekap C1 berbeda dengan aplikasi Sirekap milik KPU di Kota Depok. Menanggapi hal tersebut, KPU Kota Depok mengakui ada kesalahan dalam pembacaan hasil.
Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin mengatakan, secara umum pelaksaan Pemilu 2024 di Kota Depok berjalan dengan lancar dan aman. Meskipun begitu diakuinya ada beberapa dinamika yang terjadi dilapangan, seperti kekurangan surat suara hingga kesalahan pada upload sirekap.
Baca Juga
“Jadi petugas KPPS itu memfoto kemudian mengupload ke sistem Sirekap. Berdasarkan pembacaan di sistem Sirekap memang ada sedikit error,” ujar Willi kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).
Advertisement
Willi menjelaskan, kesalahan tersebut berada pada kotak C1 ditandai X, namun pada sistem tersebut terbaca angka lima atau delapan. Pembuatan angka X itu apabila jumlah suara kurang dari 100 akan dibuatkan tanda X atau silang.
“Nah itu terbaca oleh sistem menjadi angka 5 atau 8,” jelas Willi.
Atas kesalahan tersebut, KPU Kota Depok melakukan perubahan pada sistem Sirekap untuk menyesuaikan dengan hasil yang ada pada formulir C1. Nantinya dari perubahan tersebut, jumlah suara pada C1 akan sesuai dengan hasil Sirekap.
“Sirekap ini sudah bisa diakses, tapi di kita baru 10 persen,” ucap Willi.
Willi mengungkapkan, kendala lainnya yakni kekurangan surat suara di sejumlah TPS di Kota Depok. Namun kekurangan tersebut telah diselesaikan KPPS usai mendapatkan surat suara dari TPS lain.
“Seperti TPS 119 Mekarsari sudah diselesaikan dengan mengambil surat suara dari TPS di sekitar yang masih ada, sehingga bisa menutup kekurangan dan bisa melayani pemilih yang akan menggunakan hak suara,” ungkap Willi.
Penyebab Kekurangan Surat Suara
Willi menuturkan, kekurangan surat suara diduga terjadi kesalahan pada pelaksanaan pengesetan surat suara di gudang KPU. Willi mengakui, pelaksanaan pengesetan di gudang KPU dilakukan dengan beberapa shift, diduga pada pelaksanaan tersebut ada jumlah surat suara yang terlewat saat dilakukan pengiriman ke TPS.
“Namanya kan kita pengesetan itu dilakukan beberapa shift, sehingga pada saat saat untuk TPS, ada yang terlewat sehingga setelah sampai di TPS terjadi kekurangan,” tutur Willi.
Willi menambahkan, warga yang belum mendapatkan surat suara sudah memperolehnya dan melaksanakan pemilihan. Begitupun dengan warga yang menunggu namun kembali di rumah, KPPS berusaha melakukan jemput bola ke rumah warga.
“Kalau yang di TPS 119 itu kan selesai di situ, karena mereka masih ada di TPS sambil menunggu dan mereka bisa terlayani. Kalau di Pondok Jaya, KPPS mendatangi rumahnya dengan didampingi saksi untuk memilih kembali,” pungkas Willi. (Dicky Agung Prihanto)
Advertisement