Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan penghitungan suara real count Pemilu 2019. Baik itu untuk Pilpres maupun calon anggota legislatif atau caleg.
Meski begitu, Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara atau disingkat Perhimpunan Sangga Nusantara mencoba mencari data untuk mengetahui siapa saja caleg yang diperkirakan akan lolos melenggang ke Gedung Parlemen.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Sangga Nusantara, Indra J Piliang, sejumlah data sudah bersifat final, berdasarkan rekapitulasi KPU yang dibocorkan oleh analis-analis politik masing-masing daerah.
Advertisement
"Analis-analis itu secara periodik menyampaikan rilis kepada media massa lokal, termasuk hasil-hasil survei terbaru dan pantauan atas kinerja masing-masing calon legislator selama masa kampanye. Rata-ratamereka berasal dari perguruan tinggi," ujar Indra melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Berikut nama-nama caleg yang diprediksi lolos berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil):
Dapil Banten 1
1. Ali Zamroni
2. Ade Rossi Chaerunnisa
3. Rizka AR Natakusumah
4. Hasbi Asyidiki Jayabaya
5. Dimyati Natakusumah
6. Iip Miftahul Choiri
Dapil Banten 2
1. Nuraeni
2. Desmon J Mahesa
3. Tubagus Haerul Jaman
4. Yandri Susanto
5. Ichsan Soelistyo
6. Jazuli Juwaeni
Dapil Banten 3
1. Hartanto Edhie Wibowo
2. Sufmi Dasco Ahmad
3. Andi Achmad Dara
4. Wawan Iriawan
5. A Ali Taher Parasong
6. Rano Karno
7. Marinus Gea
8. Rano Al Fath
9. Zulfikar
10. Irgan Chairul Mahfiz
Dapil Bengkulu
1. Susi Marleny Bachsin
2. M Saleh
3. Dewi Coryati
4. Eva Hartati Bengkulu
Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta
1. Gandung Pardiman
2. Hanafi Rais
3. Idham Samawi
4. Sukamta
Dapil Gorontalo
1. Elnino M Husain
2. Syahidah Rusli Habibie
3. Rachmad Gobel
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perolehan Data
Indra kemudian menjelaskan, data juga berasal dari informasi yang diberikan oleh anggota Perhimpunan Sangga Nusantara yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Walaupun bukan bagian dari program organisasi, para anggota secara aktif menyampaikan data atau informasi yang berasal dari daerah mereka. Data itu kami bandingkan dengan informasi di media online yang kami pantau, guna mendapatkan akurasi," ucapnya.
Indra mengatkan, baru sebagian kecil KPU Kabupaten atau Kota yang sudah menyelesaikan perhitungan. Oleh karena itu, kata dia, Perhimpunan Sangga Nusantara membuat kebijakan.
"Apabila di satu dapil masih berebut lebih dari satu calon legislatif, sementara partai politik itu sudah dipastikan dapat satu atau dua kursi; maka kami mengambil nama-nama dari partai yang bersangkutan sebanyak kursi yang diraih," terangnya.
Nama-nama yang diambil, lanjut Indra, tentu bersifat random. Oleh karena itu, kata dia, terdapat sejumlah perubahan.
"Di luar itu, berhubung aktivitas organisasi relawan yang dibentuk Perhimpunan Sangga Nusantara dalam Pilpres 2019, maka informasi terbanyak tentu datang dari partai-partai politik pendukung pasangan Joko Widodo–Ma’ruf Amin. Begitu juga, berhubung status Ketua Umum Perhimpunan Sangga Nusantara pernah menjadi politikusPartai Golkar, informasi lebih banyak datang dalam hubungan pertemanan," terangnya.
Dia juga menegaskan, setiap kesalahan input, maka akan diperbaiki secepatnya, tanpa harus menunggu aksi demonstrasi.
"Tidak mudah melakukan input terhadap data yang bahkan hampir seluruhnya berasal dari sumber-sumber primer dan sekunder. Kesalahan penulisan nama, partai politik, daerah pemilihan, hingga jumlah suara tetap saja terjadi," jelas Indra.
Advertisement