Trik Jitu Menarik Pengunjung Pameran Properti

Dalam proses pemasaran, pameran dinilai menjadi media strategi yang efektif, bila Anda paham caranya.

oleh Kantrimaharani diperbarui 16 Mei 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 13:00 WIB
Trik Jitu Menarik Pengunjung Pameran Properti
Dalam proses pemasaran, pameran dinilai menjadi media strategi yang efektif, bila Anda paham caranya.

Liputan6.com, Jakarta Pameran merupakan penyajian visual dengan benda-benda dua dan tiga dimensi, dengan maksud mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak.

Pameran juga merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya, peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan perhatian pengunjung.

Artinya, dalam sebuah pameran, partisipan dituntut untuk memanfaatkan penyajian visual menarik agar dapat menumbuhkan perhatian pengunjung tentang produknya.

Tapi sebenarnya, tampilan visual bukan satu-satunya faktor keberhasilan Anda untuk menarik simpatik pengunjung.

Lebih dari itu, misalnya saja bagaimana Anda menyambut pengunjung dengan cara yang hangat juga bisa mendukung keberhasilan Anda.

Bahkan, sampai akhir pameran itu berlangsung, Anda harus tetap mengupayakan agar pameran tidak berakhir tanpa capaian berarti.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pameran, sebaiknya dipersiapkan mulai dari sebelum, sesudah, dan pada saat pameran berlangsung.

Bagi para perusahaan pengembang yang hendak memasarkan produk properti baik rumah, apartemen, kondominium, dan lain sebagainya, ada baiknya menyimak ulasan mengenai cara menarik simpatik pengunjung pameran properti berikut:

1. Rumuskan tujuan – tujuan mengikuti pameran properti

Sebelum pameran berlangsung, ada baiknya Anda merumuskan dahulu tujuan-tujuan apa saja yang menjadi target perusahaan pengembang Anda.

Rumah.com merumuskan lima pertanyaan yang bisa membantu Anda untuk merumuskan tujuan, antara lain:

– Apakah pameran tersebut memiliki reputasi yang baik? Jika iya, sudah berapa kali pameran ini dilaksanakan? Dan berapa banyak pengunjung yang datang di tahun sebelumnya?
– Sebutkan market leader dari pasar properti yang akan datang atau berpartisipasi pada pameran tersebut?
– Apakah ada media yang datang untuk meliput? Berapa banyak jumlah media yang akan datang, dan segmentasi media apa saja yang cukup relevan dengan produk Anda?
– Produk mana saja yang hendak Anda perkenalkan saja? Produk mana saja yang hendak dijual cepat?
– Perhatikan lokasi penyelenggaraan, apakah di kota besar, atau di kota penyangga? Pertanyaan ini akan membantu Anda untuk menentukan jumlah dari target market Anda?

Dari kelima pertanyaan tersebut Anda akan mengetahui tujuan-tujuan spesifik, dan Anda bisa langsung menyebutkan jumlah target berupa pengunjung saja, pengunjung dan prospek pembeli, pengunjung dan langsung membeli, atau investor.

2. Persiapkan layout stand

Setelah mengetahui tujuan Anda mengikuti pameran properti, Anda bisa langsung mempersiapkan layout stand dengan cara memilih unit stand dari denah yang tersedia.

Posisi stand yang paling banyak dicari oleh partisipan antara lain depan pintu masuk, dekat dengan panggung hiburan, samping sisi, dan tengah (island stand).

Untuk membuat layout stand, tentu Anda juga harus mempersiapkan anggaran. Jika Anda memiliki anggaran lebih, Anda bisa mendapatkan desain layout stand yang berbeda dari stand standar.

Namun, bila memiliki biaya terbatas, Anda juga harus tetap mempersiapkan barang-barang pendukung seperti meja, tempat brosur, kursi bar, backdrop, lighting, banner, maket, portfolio, dan kartu nama.

Meskipun berukuran kecil, usahakan agar stand Anda tidak terlihat sumpek dan berantakan. Ukuran meja dan kursi pun sebaiknya tidak terlalu besar sehingga memakan 1/2 bagian depan stand.

Pemasangan backdrop sebaiknya berisi produk properti yang hendak dijual. Sertakan juga lokasi, informasi harga, akses transportasi, dan kemudahan pembayaran.Ini membuat pengunjung langsung mendapatkan informasi mendasar yang dibutuhkan.

3. Persiapkan tim untuk mewakili perusahaan

Dalam hal ini Anda bisa menyusun tim untuk mewakili perusahaan seperti Sales, Customer Relations, Market Research, Public Relations, atau General Manager.

Sebaiknya komposisi tim, adalah mereka yang mengetahui secara lengkap informasi produk.

4. Perhatikan sikap pada saat pameran berlangsung

Sikap adalah hal juga penting untuk Anda perhatikan. Gunakan aturan 3 detik, yang bertujuan memberikan informasi seputar identitas perusahaan pengembang Anda.

Kemudian, dalam 3 detik tersebut, tidak lupa untuk memberikan sedikit rekam jejak perusahaan Anda, sembari memberikan portfolio atau company profile.

Sapa pengunjung dengan berdiri dan berikan kesan hangat dengan senyuman. Ajak pengunjung untuk berbincang dan melihat-lihat maket atau brosur.

Anda juga bisa bertanya kepada pengunjung mengenai keperluan mereka dalam mencari rumah.

Misalnya, “Kalau boleh saya tahu, bapak sedang mencari rumah tipe berapa?” atau “Sekarang bapak tinggal di daerah mana?”

Dengan begitu, interaksi akan berlangsung dua arah, dan Anda bisa mengidentifikasi pengunjung apakah mereka merupakan target market Anda atau bukan.

Jika masuk ke dalam target market Anda, selanjutnya Anda bisa mengeluarkan ‘jurus’ marketing yang sudah diformulasikan oleh tim penjualan Anda.

Namun, bila tidak masuk ke dalam target market, Anda bisa meminta mereka untuk mengisi buku tamu dan memberinya brosur seputar produk properti Anda.

Hal penting lain yang berkaitan degan sikap adalah jangan pernah untuk meninggalkan sampah di sekitar stand pameran atau meninggalkan barang-barang pribadi di kursi atau meja. Ingat, tampilan stand memberikan kesan terkait kredibilitas dan citra perusahaan di mata publik.

5. Follow-up

Terakhir yang harus diperhatikan adalah pasca pameran. Pada saat pameran berakhir, tentu Anda mendapatkan informasi seputar pengunjung pameran yang datang melihat stand Anda.

Sebagai bentuk ucapan terima kasih, Anda bisa mengirimkan ucapan terimakasih dan informasi properti Anda melalui email atau sosial media seperti Whatsapp, Line, dan lain sebagainya.

Proses follow-up ini bertujuan untuk mengingatkan pengunjung tentang perusahaan pengembang dan produk properti yang sempat didatangi.

Dari proses ini, Anda juga bisa memberikan gimmick sebagai strategi pemasaran agar pengunjung peduli atau penasaran. Sehingga menarik mereka untuk bertanya kepada pengembang.

faeature picture: pixabay.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya