Liputan6.com, Jakarta Harga rumah di lokasi yang ideal; masih di area kota dan tidak jauh dari lokasi kerja makin susah didapat. Kalaupun ada, harganya tak murah. Kalaupun ada yang murah, posisinya masuk di dalam gang.
Para pencari rumah yang memiliki anggaran terbatas saat ini dihadapkan pada dua pilihan; rumah dengan lingkungan yang cukup nyaman (berada di dalam kompleks dengan sejumlah fasilitas) namun berada di pinggiran kota, atau rumah di tengah kota namun di pemukiman di dalam gang-gang, bukan perumahan.
Jika ditelisik, banyak area di dalam gang yang kini mempunyai rumah cukup bagus. Namun, sebelum Anda memutuskan membeli rumah tersebut, berikut hal yang harus dipertimbangkan, seperti dikutip dari Rumah.com.
Advertisement
Cek status rumah
Tak sedikit rumah di dalam gang yang surat tanahnya masih berupa girik, bukan sertifikat. Untuk itu, pastikan tanah atau rumah yang akan Anda beli memiliki sertifikat hak milik.
Lihat lingkungannya
Masyarakat yang tinggal di gang biasanya sudah saling mengenal dan memiliki kekerabatan yang lebih kuat. Tak sedikit di antara mereka yang mempunyai mata pencaharian yang sama, misalnya sebagai pemilik kos, warung makan, atau bekerja pada instansi yang berada di dekat lingkungan mereka.
Untuk itu, Anda harus memastikan jika kebanyakan masyarakat memiliki profesi yang positif. Jangan sampai gang yang Anda pilih ternyata adalah lokasi narkoba atau prostitusi.
Perhatikan struktur masyarakat
Banyak yang mengatakan rumah di gang cenderung tidak sehat karena saling berdempetan dan saluran airnya pun tak lancar.
Saat melakukan survei, pastikan kondisi lingkungan Anda bersih, perhatikan apakah RT atau RW memerhatikan lingkungannya—terlihat dari fasilitas kebersihan yang ada di sekitar gang. Lalu, cek kondisi keamanannya.
Kemudahan bergaul
Mulailah dengan bergaul dengan masyarakat di sekitar Anda. Perhatikan apakah sekiranya mereka akan menerima Anda dengan baik.
Tinggal di area gang memang harus memiliki toleransi yang besar, jika tidak, bisa saja rumah Anda malah menjadi sasaran pencurian atau kejahilan mereka.
Fasilitas di sekitarnya
Penjual makanan, warung kelontong, hingga mini market biasanya tak jauh dari gang—maklum lokasi padat penduduk selalu mendatangkan ide untuk membuka usaha. Tapi hal lain yang harus Anda perhatikan adalah adanya fasilitas penitipan kendaraan, seperti parkir mobil.
Ingat, rumah di gang tidak memungkinkan Anda untuk memarkir kendaraan, jadi Anda harus mempertimbangkan lokasi penitipan yang aman.
Selain itu, gang sebaiknya juga tetap dekat dengan area terbuka hijau, seperti taman umum, sehingga Anda tetap bisa melakukan olahraga saat waktu luang.
Jangan mepet tetangga
Salah satu kecemasan tinggal di gang adalah bahaya kebakaran. Untuk itu, pastikan rumah tidak terlalu mepet dengan rumah tetangga. Berikan jeda seperti halaman samping—hal ini juga untuk mencegah dinding yang rembes.
(Simak juga: Tips Cari Rumah: Cash, Kredit, atau Sewa)
Foto: Pixabay
Rina Susanto