Apartemen MBR dari BUMN Hanya Rp200 Juta

Sesuai arahan, pengembang BUMN sekarang diminta menyediakan sedikitnya 25% hunian bagi MBR di satu kawasan proyek.

oleh Fathia Azkia diperbarui 13 Sep 2017, 08:09 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 08:09 WIB
20150909-Presiden Jokowi Groundbreaking LRT Jakarta
Presiden Jokowi mendengarkan penjelasan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Dirut Adhi Karya Kiswodarmawan pada Groundbreaking LRT Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan akan hunian yang terjangkau tiap hari makin bertambah. Di satu sisi, pemain yang tergerak untuk mengembangkan tempat tinggal bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) relatif masih didominasi pengembang swasta.

Untuk itulah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengarahkan perseroan BUMN yang bergerak di sektor properti untuk ikut mendukung program Satu Juta Rumah lewat pasokan hunian murah.

“Sesuai arahan, pengembang BUMN sekarang diminta menyediakan sedikitnya 25% hunian bagi MBR di satu kawasan proyek. Bahkan harga jualnya harus dibanderol lebih rendah dibanding ketentuan harga dari Pemerintah. Rencananya kami (ADHI) akan menghadirkan apartemen MBR dengan harga kurang dari Rp200 juta,” kata Budi Saddewa Soediro, Direktur Operasi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Baca juga: Atasi Problem Kemacetan, ADHI Gencarkan Proyek LRT City

Hunian vertikal bagi MBR yang dihadirkan ADHI rencananya akan tersedia di LRT City Jaticempaka – Gateway Park sebanyak 2 tower, di LRT City Ciracas – Urban Signature (2 tower), dan LRT City Bekasi Timur – Eastern Green (4 tower).

“Meski demikian, kami sebenarnya berharap membidik end-user. Tetapi dari pengalaman sebelumnya, 60% pembeli dari kalangan investor tetap dibutuhkan demi cashflow yang baik untuk pengembangan proyek,” ujarnya saat ditemui Rumah.com.

End-user sendiri, menurut Budi, biasanya baru akan tertarik untuk membeli di kala suatu proyek khususnya apartemen sudah hampir rampung. “Namun yang mengejutkan, di Gateway Park saat ini sudah banyak keluarga muda yang berminat membeli untuk ditinggali. Bahkan mereka sudah melakukan NUP,” ia menambahkan.

Pasokan Lebih Sedikit

Mengingat harga lahan yang sudah terlampau tinggi, ADHI mengakui bahwa porsi untuk MBR nantinya tidak sebanyak unit-unit komersial. Diketahui harga apartemen per meter persegi seperti di kawasan Jaticempaka, Bekasi sendiri sudah di atas Rp10 juta. Terlebih jika lokasinya berdekatan dengan stasiun Light Rapid Transit (LRT).

Mau cari properti dekat LRT? Klik dan cari daftar pilihannya dengan harga mulai dari Rp500 Juta!

“Kenaikan apartemen di kawasan sekitar stasiun LRT terbilang pesat. Sekitar bulan Juli, unit apartemen tipe studio di Gateway Park masih dilepas Rp15 juta per m2, sekarang sudah naik menjadi Rp17 juta. Harga ini memang lebih tinggi dibanding pasaran karena kami punya konsep dan akses lebih baik,” terang Project Manager Property LRT City Jaticempaka–Gateway Park, Ibnu Mahmud Junaidi.

LRT City Jaticempaka – Gateway Park dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development, yaitu pengembangan kota dengan kombinasi pendekatan compact, connect, transit, densify, shift, cycle, walk, mix serta mengadaptasi tata ruang campuran (mixed use) untuk memaksimalkan penggunaan angkutan massal LRT.

Dikembangkan di atas lahan seluas 5,9 Ha, proyek hunian tersebut akan menelan investasi sebesar Rp1,9 T. Pemasarannya sudah dilakukan sejak Juli kemarin, dengan catatan telah terjual 90% dari tower pertama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya