Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang meragukan keindahan Pulau Dewata. Bahkan, pulau yang sempat menjadi lokasi syuting film nominasi Oscar bertajuk ‘Eat, Pray, Love’ juga kerap menjadi daya tarik sejumlah selebritis Hollywood untuk berlibur di pulau ini.
Ya, keindahan Bali ternyata berpengaruh juga terhadap perkembangan properti di sana. Tidak hanya bagi pasar domestik, bahkan investor asing pun juga banyak yang melirik pasar properti di Bali.
Baca Juga
9 dari 10 orang bilang lokasi lebih penting daripada harga saat mencari rumah. Setujukah Anda? Suarakan pendapat Anda lewat survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Berhadiah total 10 juta untuk 5 pemenang!
Advertisement
Pada dasarnya sebuah kawasan akan berpeluang menjadi primadona bagi perkembangan bisnis properti jika setidaknya memiliki dua keunggulan. Pertama kondisi alam yang secara geografis memang cukup menguntungkan, dan kedua tentu saja jaringan infrastrukturnya yang cukup memadai. Dan Bali memiliki keduanya, plus potensi pariwisatanya yang sudah terkenal seantero dunia.
Data Rumah.com Property Index mencatat bahwa saat ini harga rumah tapak di atas Rp1 miliar di Bali mencapai Rp14,50 juta per meter persegi. Naik sebanyak 0,59% dibandingkan kuartal sebelumnya. Anda bisa buktikan dengan menyimak langsung ulasan beberapa perumahan di kawasan Denpasar seperti Oasis Residence, Kencana Nila Mansion, dan Karang Sari Mansion.
Namun harus diakui bahwa median harga rumah tapak di Bali di atas Rp1 miliar pada kuartal ini angkanya masih di bawah median harga tahun lalu yang sempat mencapai Rp14,55 juta per meter persegi pada Q3 hingga Q4 2016.
(Baca juga: Cerdas Menganalisa Lokasi Investasi Properti)
Namun memasuki tahun 2017, di Q1, di mana merupakan waktu para investor lebih bersikap wait and see terkait pergerakan pasar dan kebijakan Pemerintah, median harga rumah tapak di atas Rp1 miliar di Bali sempat anjlok menjadi  Rp14,29 juta per meter persegi atau turun sebanyak 1,79% meski kemudian trennya terus naik lagi hingga Q3 2017.
Potensi Investasi di Bali
Mengamati kondisi bisnis properti yang ada di Bali, terutama rumah tapak di atas Rp1 miliar, saat ini memang investor masih tertuju pada kawasan yang strategis seperti Denpasar, Jimbaran, Canggu, dan Seminyak. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Bali, cek kemampuan Anda lewat dulu lewat Kalkulator Keterjangkauan.
Tidak berlebihan memang, ketika bisnis properti sedang mengalami penurunan, maka kondisi tersebut secara langsung dapat berimbas pada lokasi-lokasi favorit tadi. Cek di sini untuk pilihan hunian favorit di Jakarta Selatan mulai harga Rp1 miliar.
Dan saat ini Pemda Bali sendiri tengah memprioritaskan pembangunan ke Wilayah Barat dan Utara. Dan ke depannya hal ini diharapkan akan membuat wilayah Bali Barat dan Utara tumbuh menjadi lokasi favorit bagi pengembangan bisnis properti di Bali.
Bali Barat misalnya, lahannya masih banyak sehingga masih lebih murah jika dibandingkan dengan 7 kabupaten lain yang ada di Bali. Sementara lokasinya yang strategis ke depannya akan menjadi jalur lalu lintas terbaik yang menghubungkan Jawa dan Bali. Sebagai jalur utama dan akses jalan utama.
Tapi untuk amannya, Anda bisa manfaatkan jasa agen properti yang menguasai kawasan sekitar karena setiap agen properti masing-masing memiliki spesialisasi mulai dari kawasan, jenis properti, hingga bahasa. Anda bisa menemukan agen properti di sini. Â Â
Sementara posisi Bali Utara yang berdekatan dengan laut pada akhirnya memang membuat lokasi ini paling tepat untuk mengembangkan bisnis wisata berbasis air atau kelautan. Disamping akan dikembangkan jalan tol lingkar utara dengan rute yang melewati Kuta – Gilimanuk – Singaraja, lokasi ini pun akan dikembangkan sebagai Bandar Udara Internasional ke-2 di Bali.
Tertarik punya hunian di Bali? Cek aneka pilihannya di sini!
Advertisement