Liputan6.com, Jakarta - Sebelum maupun beberapa hari usai menikah, tentu Anda akan mendengar banyak pertanyaan seperti, “Mau tinggal di mana setelah ini?”. Jika rumah sudah dibeli jauh-jauh hari sebelum pernikahan, pasti Anda siap menjawabnya dengan penuh rasa bangga dan percaya diri.
Baik itu dimiliki dengan cara dicicil melalui Kredit Pemilikan Rumah maupun dibeli tunai, tetap saja punya rumah sendiri menandakan Anda adalah orang yang punya masa depan dan dewasa secara finansial.
Lantas, bagaimana caranya agar bisa punya rumah sebelum menikah? Simak ulasan dari Rumah.com!
Advertisement
Buktikan di Usia Produktif
Usia produktif adalah usia dimana seseorang masih memiliki banyak tenaga, mampu bekerja, dan menghasilkan sesuatu. Biasanya usia produktif berada di rentang 20-30 tahun.
Dan hal ini senada, jika Anda mengajukan angsuran KPR kepada bank. Karena bank mematok usia minimum yakni 21 tahun atau sudah menikah. Baca juga: Panduan Lengkap Beli Rumah Pertama
Lain halnya jika Anda sudah berusia 40 tahun dan belum memiliki rumah. Kebutuhan yang semakin besar mulai dari biaya sekolah anak, fisik yang melemah sehingga membutuhkan uang untuk pengobatan, hingga biaya tak terduga lainnya seringkali menjadi penyebab sulitnya seseorang mengumpulkan uang.
Advertisement
Sisihkan 1/3 Gaji
Di usia yang masih muda, penghasilan seseorang biasanya belum memadai untuk melakukan cicilan rumah seharga Rp500 jutaan keatas. Oleh karena itu, pilih lokasi hunian yang masih bisa dijangkau dari pusat beraktivitas namun menawarkan harga yang mumpuni.
Contohnya rumah-rumah yang berada di pinggir kota seperti Bogor, Bekasi, atau Tangerang. Harga rumahnya masih ada yang berkisar kurang dari Rp500 jutaan.
Nabung Emas untuk DP
Mengingat DP rumah biasanya akan menguras dana besar, maka mulailah untuk menyisihkan penghasilan ke bentuk investasi emas. Cara ini efektif bagi Anda yang sulit menabung sendiri.
Ambil yang jangka waktu cicilannya panjang, misal dua atau tiga tahun agar hasilnya cukup untuk DP rumah minimalis incaran.
Apalagi di era yang serba canggih, menabung emas bisa dilakukan bahkan hanya melalui sebuah aplikasi di ponsel pintar. Treasury, misalnya. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membeli dan menyimpan emas mulai dari Rp20.000 dan dapat mencetaknya mulai dari 0,5 gram kapan saja.
Dian Supolo, CEO Treasury mengungkapkan, “Saat ini, proses membeli dan menyimpan emas, baik batangan maupun perhiasan secara umum masih dilakukan secara offline. Emas merupakan logam mulia yang memiliki kestabilan nilai jual yang baik. Sejak dulu, kakek, nenek, orang tua kita telah menanamkan persepsi bahwa menyimpan emas dalam bentuk fisik adalah cara yang paling aman. Namun yang terjadi saat ini banyak masyarakat yang menyimpan tanpa mengetahui berapa jumlah simpanan emasnya secara pasti."
(Eits, jangan coba-coba beli rumah di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com!)
Treasury juga bertujuan membantu masyarakat dalam mengetahui secara pasti berapa nilai emas yang dimiliki. "Masyarakat bisa menabung emas untuk mencapai apapun tujuan hidup dan finansial mereka. Menyimpan emas di aplikasi ini juga lebih aman dibandingkan dengan risiko menyimpan emas dalam bentuk fisik di rumah, ataupun di safe deposit box yang membutuhkan biaya," lanjutnya.
Dari segi infrastuktur teknologi informasi, Treasury menerapkan sistem otentifikasi berlapis yang turut menjaga dan memastikan kerahasiaan dan keamanan transaksi penggunanya.
Setiap transaksi pembelian akan langsung dikonversikan ke dalam jumlah gramasi emas yang akan tertera di dashboard. Fitur-fitur unik dan cerdas lain yang dimiliki adalah penggunanya dapat memantau harga emas secara real time per-menitnya, dan nilai simpan emas yang dikumpulkan dapat diwariskan kepada anggota keluarga yang ditunjuk.
Advertisement
Pertimbangkan Jangka Waktu
Terakhir yang juga tak kalah penting adalah memastikan jangka waktu saat akan membeli rumah. Tujuan masa depan memang berpengaruh terhadap tipe rumah dan cicilan yang tepat.
Sebagai contoh, jika Anda berencana untuk tinggal di satu kota dalam waktu yang lama, maka Anda bisa mengambil cicilan dengan jangka waktu hingga 25 tahun ke depan dengan pilihan bunga tetap.
Di sisi lain, jika Anda berencana untuk pindah rumah dalam waktu beberapa tahun ke depan, misalnya ke luar kota ketika hendak membesarkan anak maka pertimbangkan pilihan lain. Yakni ambil jangka waktu cicilan paling pendek, sekitar tujuh tahun dengan suku bunga floating.
(Simak Review Properti dari Rumah.com yang disajikan secara obyektif dan transparan, sehingga Anda dapat menilai spesifikasi material hunian, rencana pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi, hingga perbandingan harga dengan hunian lain di sekitarnya)
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah