Jangan Coba-coba Tipu Generasi Milenial

Jangan coba-coba tipu generasi milenial. Berdasarkan karakteristiknya, sekali mereka kecewa maka habislah semua.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 22 Mar 2018, 18:09 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 18:09 WIB
20180322-generasi milenial jangan ditipu
Karakteristik 'generasi jaman now' yang lahir antara tahun 1980-2000 ini sangat berbeda dan unik jika dibandingkan generasi X yang lahir tahun 1965-1979.

Liputan6.com, Jakarta “Jangan coba-coba tipu generasi milenial.” Itulah pesan yang disampaikan Joice Farida, Expert Lecture Consumer Banking BRI Corporate University kepada para agen properti (principal/member broker dan office manager) pada sebuah talk show yang mengangkat tema “The Millenials & Sosialisasi Risiko Kantor Broker Property Tidak Berlisensi dan SIUP-P4!”.

Baca juga: Milenial Bisa Punya Rumah Asal Mampu Mengatasi Faktor Penghambatnya  

Hal ini sangat beralasan, mengingat karakteristik ‘generasi jaman now’ yang lahir antara tahun 1980-2000 ini sangat berbeda dan unik jika dibandingkan generasi X yang lahir tahun 1965-1979. Keunikan atau ciri khas dari generasi ini seperti:

  • Melek digital
  • Digital sebagai media komunikasi
  • Imajinasi tinggi dan fleksibel
  • Realistis dalam kerja
  • Cepat bosan
  • Berpikiran kritis
  • Efektif
  • Bekerjasama
  • Konsumtif atau berorientasi pada lifestyle

Karakteristik Generasi Milenial

Berdasarkan karakteristiknya ini maka pada talk show yang digelar AREBI DPC Jakarta Selatan beberapa waktu lalu (14/3) di The Bellagio Mall, Mega kuningan, Jakarta Selatan, Joice mengingatkan para agen properti agar menyampaikan informasi sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya ketika menghadapi klien dari generasi milenial yang akan membeli rumah atau apartemen.

“Jangan coba-coba tipu generasi milenial. Sekali mereka kecewa maka habislah semua. Karena berdasarkan karakteristiknya yang melek digital dan menjadikan digital sebagai media komunikasi, maka kekecewaan mereka akan ditumpahkan di sana. Dan hal seperti ini dicerna sebagai informasi bagi lingkaran pertemanan mereka di media sosial. Apalagi jika sampai viral,” ujar Joice.

Dan dari demografi penduduk Indonesia berdasarkan usia, generasi milenial merupakan pasar yang potensial. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, saat ini Indonesia memiliki penduduk sebanyak 261.890.800 jiwa yang terbagi dalam beberapa golongan usia, seperti:

Generasi Milenial Sebagai Pasar Potensial

  1. Generasi Silent (1930-1945) sebanyak 8.752.300 jiwa atau 3,34%
  2. Generasi Baby Boomers (1946-1964) sebanyak 26.809.200 jiwa atau 10,24%
  3. Generasi X (1965-1979) sebanyak 50.513.700 jiwa atau 19,29%
  4. Generasi Y atau Milenial (1980-2005) sebanyak 105.520.300 jiwa atau 40,29%
  5. Generasi Z (di atas tahun 2005) sebanyak 70.295.300 jiwa atau 26,84%

“Generasi milenial merupakan golongan usia penduduk yang jumlahnya paling besar. Generasi ini tentunya merupakan konsumen potensial. Kondisi saat ini, kebutuhan hunian terus meningkat mencapai 70% meski ketersediaan lahan tetap,” jelas Joice.

Yang menarik, meski banyak yang berasumsi bahwa gaya generasi milenial konsumtif, misalnya seperti gemar traveling, liburan, belanja, kulineran, dan juga nongkrong-nongkrong di cafe, hingga tidak peduli kepemilikan tempat tinggal, ternyata tidak sepenuhnya benar.

Itulah sekilas karakteristik generasi milenial sebagai pasar potensial. Untuk artikel lengkapnya bisa Anda baca hanya di Rumah.com.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya