Earth Hour, Sebagian Kota Ini Justru Padam Listrik Duluan

Pemadaman listrik menjelang Earth Hour itu membuat kekecewaan sejumlah warga Kota Pontianak. Kalimantan Barat.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 19 Mar 2016, 23:47 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2016, 23:47 WIB
Ilustrasi Mati Lampu
Ilustrasi Mati Lampu(Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Pontianak - Jelang peringatan Earth Hour di sebagian wilayah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, aliran listrik justru mati duluan. Kejadian tersebut membuat kekecewaan sejumlah warga.

Syamhudi, misalnya. Warga Jalan Dharma Putra, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, menyayangkan pemadaman listrik di saat ada acara khataman Alquran untuk anak-anak kecil.

"Wah parah nih mati lampu sudah 2 jam. Lagi ada acara khataman Alquran. Gang sebelah lagi tahlilan," ucap Yudi kepada Liputan6.com di Kota Pontianak, Sabtu (19/3/2016) malam.

Bahkan dalam sehari, pemadaman listrik di Kota Pontianak dapat berjam-jam. "3 Sampai 4 kali mati lampu di tempat kami," ujar Syamhudi.

Sementara di Kabupaten Sekadau, mati lampu atau listrik di sana hingga 10 jam. Hal itu pula membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan membeli bahan bakar minyak berupa solar untuk mesin genset.

"Sehari 10 kali pemadaman listrik di Kabupaten Sekadau. Parah pokoknya. Saya harus beli solar 50 liter setiap bulan. Saya rugi ini. Karena kan setiap bulan juga bayar listrik kategori industri," ujar warga Kabupaten Sekadau bernama Frasiskus Dillah, saat dihubungi.

Sementara itu, Humas PLN Wilayah Kalimantan Barat Hendra menyatakan, pemadaman listrik di Kota Pontianak, hanya sebagian. Kendati demikian, ia enggan menyebut penyebab aliran listrik dimatikan.

"Itu sebagian padamnya. Seharusnya lapor ke PLN Rayon Siantan," kata Hendra, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.

Adapun Earth Hour diikuti 32 kota di Indonesia dan 147 negara di dunia. Gerakan menghemat listrik dan energi ini dimulai pada Sabtu malam 19 Maret 2016, pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya