Pemilihan Juru Kunci Makam di Gunungkidul Seperti Pilpres

Hanya dua kandidat yang bersaing memperebutkan jabatan juru kunci makam di Gunungkidul.

oleh Yanuar H diperbarui 02 Jun 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 19:10 WIB
Gunungkidul, Makam
Hanya dua kandidat yang bersaing memperebutkan jabatan juru kunci makam di Gunungkidul.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ratusan orang memadati Balai Dusun Nggelung, Desa Gari, Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu malam, 1 Juni 2016. Mereka hendak menggelar pemungutan suara. Bukan untuk memilih pemimpin desa, melainkan juru kunci makam di tiga dusun.

Pedusunan yang terlibat adalah Tegalrejo, Gelung, dan Ngelorejo. Layaknya pilpres, pemilihan itu dilengkapi panitia pemilihan, bilik suara, dan surat suara yang di dalamnya ada foto serta nama untuk dicoblos.

Ketua panitia pemilihan Paijo mengatakan pemilihan juru kunci makam ini merupakan kali kedua setelah 2004 lalu. Saat itu, pemilihan juru kunci diikuti empat kandidat. Namun, tahun ini hanya diikuti dua orang.

Pemilihan dilakukan malam hari sejak pukul 19.30 WIB untuk memilih di antara Tulasman dan Jumiran.

"Sebenarnya, tahun 2009 lalu sudah ada pemilihan, tapi karena di tiga pedukuhan belum ada dukuh, maka tidak bisa," kata Paijo di sela pemilihan.

Paijo mengatakan juru kunci yang terpilih akan mengemban tugas selama 10 tahun ke depan. Setelah itu, mereka akan dipilih kembali.

Paijo menyebut jumlah pemilih juru kunci makam tahun ini cukup tinggi. Dari jumlah 596 orang, warga yang menggunakan hak pilihnya ada 554 orang.

"Daftar pemilih berdasarkan Kepala Keluarga. Yang memilih bisa ayah atau ibu, dan bisa diwakilkan anaknya," ujar Paijo.

Sementara itu, Tulasman, salah satu calon juru kunci, ingin maju menjadi juru kunci karena ingin mengabdikan diri kepada masyarakat. Sebagai juru kunci makam, ia sudah tahu tidak mendapatkan bayaran.

"Saya ingin lahan ibadah untuk merawat ahli kubur, pelayan masyarakat di tiga pedukuhan," ujar Tulasman.

Sementara itu, Jumiran, sebagai petahana juru kunci makam mengaku dirinya kembali maju mencalonkan diri karena dorongan masyarakat. Hal itulah yang membuatnya berada dalam daftar calon juru kunci makam.

"Dulu saya buruh bangunan, lalu didorong untuk ikut dan terpilih tahun 2004 lalu," ucap Jumiran.

Akhirnya, Jumiran kembali terpilih menjadi juru kunci makam dalam pemilihan ini. Ia akan menjadi juru kunci makam warga selama 10 tahun ke depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya