Bugil Bareng di Sungai, 7 Pemuda Pancing Kemurkaan Roh Leluhur

Ketujuh pemuda itu nekat mandi di sungai yang hanya berjarak 250 meter dari kampung mereka saat tengah malam.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 23 Jul 2016, 09:38 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2016, 09:38 WIB
Bugil Bareng Pancing Kemurkaan Roh Leluhur
Ketujuh pemuda itu nekat mandi di sungai yang hanya berjarak 250 meter dari kampung mereka saat tengah malam. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Kepahiang, Bengkulu - Ada-ada saja ulah tujuh pemuda di Desa Taba Santing, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Entah apa yang ada di benak ketujuh pemuda itu hingga nekat mandi di aliran Sungai Air Duku yang hanya berjarak 250 meter dari kampung mereka saat tengah malam Kamis 21 Juli lalu.

Tiba-tiba terdengar jerit dan tangis dari arah sungai tersebut. Sontak, warga desa yang sudah terlelap terbangun. Kehebohan pun memecah keheningan tengah malam. Terlebih, warga menduga ketujuh pemuda itu kerasukan roh halus.

Kepala Desa Taba Sating, Arman Rayadi menceritakan, setelah mendengar jerit histeris para pemuda di tengah malam itu, warga langsung berlarian ke bibir sungai. Para pemuda itu ternyata masih berada di dalam air tanpa sehelai benang pun melekat di tubuh alias bugil.

"Sebelum mandi, mereka itu habis pulang dari nonton kuda lumping yang ditanggap salah seorang warga digelar di desa kami," ucap Arman saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 22 Juli 2016.

Menurut pengamatan spiritual orang pintar setempat, ketujuh pemuda itu kerasukan roh leluhur penghuni sungai yang tak menyukai kegiatan mandi tanpa busana yang dilakukan tengah malam itu.

"Secara adat dan etika budaya kita, mandi telanjang di tempat terbuka memang tidak pantas. Untung saja mereka cepat ditolong, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa sebagai tumbal," ujar sang kades mengomentari aksi bugil bareng di sungai tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya