Mahasiswa Berprestasi Unair Diduga Gabung ISIS

Rektor Unair Muhammad Nasih bersyukur, mahasiswa yang diduga bernama Zefrizal itu telah keluar kampus sejak lama.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 26 Jul 2016, 17:36 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 17:36 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS

Liputan6.com, Surabaya - Ideologi ISIS diduga menarik perhatian seorang mahasiswa berprestasi Universitas Airlangga (Unair). Zefrizal Nanda Mardani, mahasiswa kedokteran semester III Unair itu dikabarkan keluar dari kampus dan pergi ke Suriah demi bergabung dengan kelompok teroris itu.

Dari kicauan yang dituliskan pemilik akun Triagus Triyadi dalam grup Gerakan Trenggalek, ia menginfokan peraih medali emas Olimpiade Astronomi itu diinformasikan bergabung dengan ISIS.

Menurut akun itu pula, lelaki kelahiran Trenggalek, 30 Desember 1993 tersebut berasal dari keluarga guru yang cerdas dan harmonis. Atas kabar tersebut, Rektor Unair Muhammad Nasih mengatakan, Zefrizal telah keluar kampus sejak lama.

"Saya sih tidak tahu pasti (keluarnya kapan). Tapi, syukurlah kalau dia (Zefrizal keluar). Itu artinya iklim pendidikan di Unair tidak nyaman bagi orang-orang yang memiliki basis dan pemikiran radikal," kata Nasih di Surabaya, Senin, 25 Juli 2016.

Nasih menjamin bila pemikiran radikal Zefrizal itu tidak didapat dari lingkungan kedokteran Unair. Ia memastikan akan memanggil siapapun yang diketahui terafiliasi dengan kelompok teroris atau kelompok radikal.

"Kalau ada yang radikal, sudah tidak ada toleransi lagi. Pasti akan kami keluarkan dari Unair," kata guru besar ekonomi tersebut.

Sementara, Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo menjamin Unair memantau ketat terhadap basis-basis radikal. Untuk mengalihkan, kampus menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk mengasah bakat dan minatnya.

"Banyak UKM dan beberapa kegiatan sudah menyalurkan bakat-bakat mahasiswa sehingga dijamin akan sulit berkembang," kata dia.

Untuk mengantisipasi itu, Suko menegaskan pihaknya berharap seluruh orangtua tetap mengawasi dan berkomunikasi dengan putra-putrinya. "Apalagi, anak-anaknya ngekos sendirian di Surabaya. Kami minta semua orangtua juga turut mendeteksi," ucap Suko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya