Liputan6.com, Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto langsung memimpin apel di Mapolda Sulsel usai bentrokan maut antara Satuan Sabhara Polrestabes Makassar dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar pada Sabtu, 6 Agustus 2016.
Di hadapan para pejabat utama Polda Sulsel serta para bintara polisi, Danny, sapaan akrab Wali Kota Makassar tersebut, menyampaikan harapannya kepada pihak kepolisian pasca-bentrokan yang menyebabkan Bripda Michael Abraham tewas terkena tikaman serta sejumlah fasilitas kantor Balai Kota rusak dan hancur.
"Terima kasih atas dukungan selama ini, ini merupakan ujian sekaligus menjadi ajang introspeksi diri," kata Danny, Rabu (10/8/2016).
"Kita adalah bagian pemerintahan Kota Makassar. Saya atas nama Pemerintah Kota Makassar menyatakan permohonan maaf kepada Kapolda dan jajaran Polda Sulsel atas kejadian insiden tersebut," ujar Danny.
Ia mengingatkan sinergi antara pemerintahan dan kepolisian dapat membantu pembangunan Kota Makassar menjadi dua kali lebih baik. "Tentunya Makassar jauh dua kali lebih baik jika didukung oleh Kepolisian Daerah Sulsel," kata Danny.
Baca Juga
Usai Danny, giliran Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan memberikan pengarahan. Ia menginstruksikan agar peristiwa yang terjadi biar menjadi ajang introspeksi diri dan tidak terulang lagi.
"Kita jangan bercermin ke masa lalu, tetapi ke masa depan dan masih banyak hal baik yang bisa dilakukan," ujar Anton.
Polri, kata dia, berkomitmen untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat menjadikan konflik yang berkepanjangan. Dengan komitmen dan kerja sama dari seluruh anggota Polri, masih banyak pekerjaan yang lebih penting menunggu untuk diselesaikan.
Usai memimpin apel dan memberikan arahan di hadapan sejumlah pejabat utama dan para bintara Polda Sulsel, Danny kemudian melanjutkan kegiatan silaturahmi bersama Kapolda Sulsel dengan acara coffee break bersama dengan pejabat utama, khususnya anggota Direktorat Sabhara Polda Sulsel.