Liputan6.com, Garut - Banjir bandang yang terjadi di Garut pada Selasa, 20 September 2016 malam turut menghanyutkan tubuh Nenek Nonah (60). Warga Kampung Leuwidaun, Kota Garut, itu tak sempat menyelamatkan diri karena penyakit stroke yang dideritanya.
Kasi Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tb Agus Sofyan, menyebutkan jasad nenek yang tinggal bersama anaknya itu ditemukan di Waduk Jatigede, Sumedang, sekitar pukul 16.10 WIB pada Rabu, 21 September 2016.
"Jenazahnya ditemukan warga yang sedang nyari ikan. Mancing. Warga itu terus lapor ke Polsek Jatigede. Informasi itu langsung diteruskan ke kami melalui Polres Garut yang sudah berkoordinasi dengan Polres Sumedang," kata Tb kepada Liputan6.com, Kamis (22/9/2016).
Menurut Tb, rumah Nenek Nonah berada sekitar 3-5 meter dari aliran Sungai Cimanuk. Saat air bah datang, Nonah tinggal di rumah sendirian karena sang anak sedang ke luar rumah. Tetangga yang mengetahui keberadaan Nonah tidak bisa berbuat banyak karena aliran air sangat deras dan membahayakan nyawa.
Baca Juga
"Rumah Ibu Nonah tersapu banjir sekitar pukul 21.00-22.00 WIB. Memang kejadian banjir bandang sekitar waktu itu," ujar Tb.
"Selain Ibu Nonah, ada satu anak yang juga ditemukan jasadnya di Jatigede. Sekitar jam 5 sore. Dia tidak termasuk dalam daftar orang hilang, tetapi memang sudah dilaporkan meninggal. Tapi, anaknya belum teridentifikasi," imbuh Tb.
Dengan penemuan Nonah, ada 17 warga Garut yang masih hilang dan dalam pencarian. Tb menuturkan pencarian korban kini difokuskan ke sekitar jembatan Leuwidaun, Garut, hingga Jatigede, Wado, Sumedang, sesuai aliran Sungai Cimanuk.
"Aliran Sungai Cimanuk itu hulunya di Garut dan muaranya di Indramayu. Tapi, memang sumber air Jatigede juga berasal dari Sungai Cimanuk," tutur Tb.