Liputan6.com, Semarang - Meski upaya bunuh diri yang dilakukan David Nugroho dengan mengajak dua anaknya tak sepenuhnya berhasil, ia memberi petunjuk penting tentang perdagangan narkoba yang melibatkan istrinya, Dian Kumaladewi. Petunjuk itu tertuang dalam tulisan tangan sebanyak dua halaman.
Petunjuk adanya jeratan perdagangan narkoba itu menjadi salah satu alasan David bunuh diri. Ia menyebut istrinya dimanfaatkan orang lain demi mendapatkan sabu. Hal itu pula yang membuat Dian Kumaladewi berubah dan tak pernah pulang untuk sekadar memperhatikan anaknya.
David mengakui keputusannya menenggak cairan obat nyamuk yang didahului dengan membaca Bismillah itu karena persoalan keluarga. Pertama adalah karena merasa tak mampu melawan sindikat perdagangan narkoba yang mengubah perilaku istrinya. Ia juga berbuat nekat karena ingin tetap menjaga rasa cinta ke istrinya tidak berubah menjadi iri dan benci.
"Bismillah...aku lakukan semua ini karena aku sadar jika aku lakukan sendiri, pasti istriku takkan bisa merawat anak-anakku. Karena ia lebih sibuk dengan urusannya sendiri," demikian David menulis.
Baca Juga
Di halaman berikutnya, barulah David mengungkapkan isi hatinya dan menganggap istrinya diperbudak seseorang bernama Piping untuk mendapatkan sabu.
"Karena sabu, Dian (istrinya) lebih mikirin takut sama Piping, Lia, Arda, Rendy, dan Heru, bandar yang menyuplai sabu sama Dian," kata David dalam catatannya itu.
Catatan berikutnya, ukuran tulisan David lebih besar dan tidak beraturan. Tulisan itu menuduh Piping menjual Dian ke Heru dengan imbalan sabu. David juga menuliskan sumpah serapah agar keenam orang tersebut mendapatkan karma.
"Mugo-mugo wong 6 kui intuk karma lan balesan (semoga enam orang itu dapat karma dan balasan)," tulis David dengan tulisan besar.
Pada halaman terakhir, David berpamitan kepada Dian dan menepati janjinya untuk membawa rasa cintanya sampai mati. Ia juga mengungkapkan anak-anaknya akan menemaninya.
"Tak tepati janji lan sumpahku. Tak gowo roso cinta lan sayangku tekan mati lan tekan akherat. Anak-anak sing ngancani (Aku tepati janji dan sumpahku. Aku bawa rasa cinta dan sayangku sampai mati dan sampai akhirat. Anak-anak yang menemani)," tulis David.
Peristiwa bunuh diri dengan minum obat nyamuk yang menyertakan dua anak kecil itu terjadi di Jalan Jomblang Perbalan RT 07 RW 02, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah. Tiga korban buru-buru dibawa ke RS Roemani Semarang, tapi salah satunya tidak bisa diselamatkan yaitu Aura. Gadis kecil itu tewas akibat ulah ayahnya, sedangkan sang ayah berangsur pulih.