Liputan6.com, Ubud - Bali masih menjadi destinasi favorit turis, baik dari mancanegara maupun dalam negeri. Tak hanya pantai, objek wisata kesukaan para turis lainnya adalah sawah berundak-undak yang berlokasi di Tegalalang, Ubud, Gianyar, Bali.
Dari Kota Denpasar dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menjangkaunya. Hamparan sawah hijau kecoklatan yang dikelilingi pohon kelapa menjulang tinggi indah dipandang mata.
Lantaran keindahan alam yang begitu sejuk, tak heran jika terasering Tegalalang tersohor bagi wisatawan mancanegara. Hampir saban hari kawasan ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara.
Nyoman Pugeg, petani di terasering Tegalalang menuturkan hamparan sawah yang tertata rapi itu sudah sejak ada secara turun temurun. Sistem bercocok tanama itu lantaran kawasannya berada di antara dataran tinggi dan rendah.
Kendati begitu, Pugeg tak paham betul sejak kapan kawasan terasering Tegalalang ‎ada. "Sudah dari dulu ada. Tidak tahu tepatnya kapan. Dari saya masih kecil sudah ada ini," kata kakek 69 tahun itu, Selasa, 20 Desember 2016.
‎Menurut dia, rasa beras dari sawah terasering lebih lezat dibanding beras dari sawah lainnya. Sebab, di sini keasliannya tetap dipertahankan, mulai dari tradisi memanen, penggunaan pupuk, cara menanam, ritual adat budaya hingga cara memanen dan merontokkan padi masih dilakukan manual di sawah.
Baca Juga
"Semua masih dipertahankan. Itu lihat padinya masih dipisahkan dari batangnya secara manual menggunakan alat tradisional," kata Pugeg sembari menunjuk dua perempuan yang tengah merontokkan padi.
‎
Nathan, turis asal Amerika, yang berkunjung bersama kekasihnya ke kawasan Terasering Tegalalang mengaku mengetahui lokasi itu dari internet. Ia mengaku datang karena penasaran dengan tempat yang dikenal sejuk itu.
"Saya penasaran dan memang ini luar biasa, sangat indah," ucap dia.
Sementara itu, Komang Bawa salah seorang driver yang membawa rombongan asal Tiongkok mengaku dalam sebulan ini, tujuan pertama rombongan wisawatan yang dibawanya adalah daerah terasering Tegalalang Ubud.
"Saya lupa sebulan ini berapa kali ke sini (terasering), karena rombongan yang saya bawa pasti minta ke sini," ucap pria Bali yang fasih berbahasa Jawa itu.