Video 2 Siswi Putih Abu-Abu Hebohkan Warga Kampung Zumi Zola

Dalam video itu, dua siswi tersebut adu mulut hingga berujung baku pukul.

oleh Bangun Santoso diperbarui 21 Des 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 08:30 WIB
[Bintang] 3 Macam Rok SMA yang Jadi Simbol Kegaulan di Sekolah
Buat kamu yang masih duduk di bangku SMA, kamu tipe siswi yang suka pakai rok apa? (Via: istimewa)

Liputan6.com, Jambi - Video perkelahian dua orang siswi SMA Negeri di kampung Gubernur Jambi, Zumi Zola yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sempat menghebohkan warga di daerah itu.

Meski belakangan video tersebut telah dihapus, video berdurasi sekitar empat menit tersebut sempat menjadi viral di media sosial di Jambi. Dalam video itu, dua siswi SMA yang masih berseragam putih abu-abu terlibat adu mulut berujung saling pukul.

Ditemui sejumlah awak media, kepala sekolah tempat belajar siswi yang diduga berkelahi itu membenarkan kejadian tersebut.

"Namun, masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kepala Sekolah yang enggan ditulis namanya di Muarsabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Selasa, 20 Desember 2016.

Menurut kepala sekolah, kejadian bermula saat siswa-siswi selesai melaksanakan ujian belum lama ini. Hampir semua siswa langsung pulang, kecuali tiga siswi masih tinggal di kelas.

"Di sini ada pertengkaran, karena saling balas SMS, ada tersinggung," ucap kepala sekolah.

Dari pertengkaran itu, dua siswi berinisial A dan H terlibat cekcok. Perkelahian itu disaksikan siswi lain berinisial M. M inilah yang merekam dan mengunggah kejadian itu ke media sosial.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tanjabtim Feri Marjoni juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, pihak sekolah langsung bergerak cepat dengan memanggil orangtua dari ketiga siswi tersebut.

"Oleh pihak sekolah diminta menandatangani surat pernyataan," kata Feri.

Kini, lanjut Feri, ketiga siswi yang sempat menghebohkan media sosial di Jambi itu sudah beraktivitas seperti biasa. Bahkan, ketiganya sudah kembali akrab seperti biasa.

Feri berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Jalur kekeluargaan juga bisa menjadi prioritas penyelesaian apabila terjadi masalah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya