Liputan6.com, Jembrana - Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, Bali, menangkap pimpinan dan anggota Geng Naga Hitam. Kelompok ini kerap membuat ulah dengan melempar kaca truk yang melintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooi mengatakan pihaknya menyebar anggota untuk mengintai pelaku pelemparan truk yang meresahkan. Dari pengintaian itu, polisi menangkap pelaku yang tergabung dalam Geng Naga Hitam ini.
"Anggotanya rata-rata masih remaja," kata Yusak Agustinus Sooi, di Negara, Senin (23/1/2017), dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, ada delapan orang yang tergabung dalam Geng Naga Hitam ditangkap. Namun dari pemeriksaan hanya lima orang yang melempar truk, sementara sisanya hanya membonceng mereka dengan sepeda motor.
Pimpinan dan anggota Geng Naga Hitam berasal dari Kelurahan Pendem. Penangkapan mereka berawal ketika polisi pengintari anggota kepolisian yang curiga melihat remaja berboncengan sepeda motor dengan membawa buah palem, Sabtu malam lalu.Â
"Anggota ini melihat mereka melemparkan buah palem itu ke arah truk. Lalu dilakukan pengejaran, dan mereka tertangkap di jalan raya yang masuk wilayah Desa Baluk," kata Yusak Agustinus.Â
Dari dua orang ini, diperoleh pengakuan ada enam pelaku lainnya, yang rata-rata merupakan anak putus sekolah.
Selain pelaku, polisi juga menyita barang bukti satu unit sepeda motor Honda Scoopy Nopol DK4883EP, satu buah botol minuman berenergi, tiga buah batu dan sisa buah palem.
Sejak bulan September 2016 hingga Januari 2017, setidaknya ada tiga unit truk dan satu rumah makan yang kacanya mereka lempari dengan batu hingga pecah.
Korban pelemparan geng ini antara lain kaca Rumah Makan Sinar Aceh milik M. Jubir Abdulah dengan kerugian Rp 2 juta dan truk yang dikemudikan Irfan Sumarsono dengan kerugian RP1.350.000.
Selain itu  truk yang dikemudikan Mohamad Ichsan dengan kerugian Rp3 juta karena kaca depannya pecah. Satu lagi truk yang dikemudikan Slamet Dodi Prasetyo dengan kerugian Rp 4 juta.
Gaksa alias Gran (16), ketua geng ini, mengaku sekelompok remaja ini sering berkumpul di jogging track Gedung Kesenian Ir Soekarno. Dia membantah kalau mereka sering mengkonsumsi minuman beralkohol.
Nama Geng Naga Hitam, kata dia,  bukan dari mereka, tapi oleh orang-orang yang kenal dengan mereka, yang baru terbentuk sekitar dua bulan terakhir.
Â