Minat Calon Mahasiswa Masuk Universitas Brawijaya Turun, Kenapa?

Pada tahun 2016 tercatat ada 48.434 pendaftar, namun tahun ini hanya 35.659 calon mahasiswa mendaftar di Universitas Brawijaya (UB) Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 09 Mar 2017, 10:03 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 10:03 WIB
Seru, SCTV Goes to Campus. di Universitas Brawijaya Malang
SCTV Goes to Campus (SGTC) kembali meramaikan Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya dengan agenda kuliah umum dan talkshow.

Liputan6.com, Malang - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, mengalami penurunan peminat mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Jika pada tahun 2016 tercatat ada 48.434 pendaftar, di tahun 2017 ini hanya sebanyak 35.659 pendaftar.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Ir Kusmartono mengatakan, turunnya minat calon mahasiswa baru mendaftar ke UB melalui jalur SNMPTN itu disebabkan oleh beberapa hal.

"Mulai dari adanya persyaratan akreditasi bagi sekolah sampai pengurangan kuota mahasiswa baru di UB," kata Kusmartono di Malang, Rabu, 8 Maret 2017.

Sebelumnya, kuota atau daya tampung mahasiswa baru di UB untuk tahun akademik 2017/2018 hanya sebanyak 10.000 kursi. Jumlah itu turun dari kuota tahun akademik sebelumnya yang sebanyak 12.000 kursi. Karena itulah, minat mahasiswa untuk mendaftar di UB ikut turun di jalur SNMPTN.

Meski pendaftar turun, proses seleksi masuk disebut Kusmartono bakal tetap berjalan ketat di tiap program studi. Misalnya di jurusan IPS untuk Program Studi Akutansi hanya ada kuota 69 kursi, tapi peminatnya sampai 1.786 pendaftar. Atau juga pada jurusan IPA untuk Program Studi Pendidikan Dokter tercatat ada 1.388 pendaftar yang harus memperebutkan 57 kursi.

"Karena itu, tiap sekolah harus membantu siswanya untuk memahami seleksi SNMPTN ini akan berjalan ketat," ujar Kusmartono.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya