Liputan6.com, Yogyakarta - Lebih dari 3.000 kamar hotel di Yogyakarta, tak terisi atau kosong pada libur panjang kali ini. Meskipun demikian, secara keseluruhan okupansi atau tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada libur Paskah tahun ini meningkat 10 persen ketimbang tahun lalu.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), okupansi hotel tahun ini berkisar 80-90 persen. Rata-rata okupansi 90 persen untuk hotel yang berada di ring I atau di jalur utama Kota Yogyakarta. Sementara, jumlah kamar hotel non-bintang sebanyak 13.500 unit dan kamar hotel bintang 8.500 unit.
"Masih tersedia kamar kosong terutama di hotel-hotel yang berlokasi di ring III (luar ring road)," ucap Istidjab Danunegoro selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 April 2017.
Baca Juga
Menurut Istidjab, peningkatan okupansi pada tahun ini karena hotel-hotel mulai menggencarkan promosi wisata ke Yogyakarta, mengingat jumlah hotel di kota tersebut selalu bertambah setiap tahun.
Ia juga mengimbau kepada warga asli Yogyakarta untuk menghindari ruas-ruas jalan yang kemungkinan besar dilewati wisatawan, seperti Jalan Malioboro.
"Kemacetan di Yogyakarta harus disyukuri karena berarti kota ini masih diminati wisatawan," Istidjab memungkasi.
Advertisement