Liputan6.com, Yogyakarta - Rencana pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia mendapatkan dukungan PP Muhammadiyah. Langkah ini dinilai merupakan satu perwujudan cita-cita mendiang pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus XVI dalam membela bangsa Palestina.
"Muhammadiyah benar-benar memahami apa yang diinginkan dan disampaikan Presiden Prabowo. Rencana evakuasi seribu warga Palestina ke Indonesia bersifat sementara untuk diberikan pelayanan kesehatan, keselamatan, bahkan pendidikan dengan disekolahkan. Kemudian nanti dikembalikan ke Tanah Air Palestina," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Yogyakarta, Selasa (22/4/2025).
Advertisement
Haedar meyakini setiap perjuangan membela rakyat Palestina, semua pihak bisa saling memahami, toleran terhadap keragaman caranya. Ada cara diplomasi, politik dan cara-cara kemanusian yang solutif serta realistis. Apa yang ingin dilakukan Presiden Prabowo terhadap Palestina ini menurut Haedar sudah sejalan dengan visi misi serta apa yang turut dilakukan Muhammadiyah.
Advertisement
Baca Juga
Muhammadiyah sudah lama memberikan pelayanan kesehatan langsung di Gaza. Membangun madrasah-madrasah untuk memenuhi pendidikan anak-anak pengungsi Palestina di Beirut. Bahkan di tanah air, Muhammadiyah membantu menyekolahkan pemuda-pemuda Palestina.
"Muhammadiyah memberikan solusi. Tentunya Langkah-langkah seperti ini juga menjadi perhatian pemerintah, di tengah upaya membela bangsa Palestina secara bebas aktif dan upaya memecahkan masalah,” lanjutnya.
Haedar menegaskan, meski sejalan dengan visi PP Muhammadiyah. Namun keinginan Presiden Prabowo mengevakuasi seribu warga Palestina ini harus dengan catatan. Pertama tidak menimbulkan kontroversi, kedua tidak bersifat permanen, dan tidak dalam konsep seperti yang ditawarkan Presiden Amerika Donald Trump. “Indonesia punya kebijakan tegas politik membela Palestina secara bebas aktif dan ini menjadi patokan utama untuk menunjukkan komitmennya,” paparnya.
Sedangkan bagi negara, tokoh, kelompok yang memiliki komitmen yang sama pada kemerdekaan Palestina. Muhammadiyah ingin adanya pemahaman sehingga tidak muncul penghakiman, kontradiksi yang akhirnya tidak bisa memobilisasi energi positif Bersama membela Palestina.
Terkait dukungan nyata pada keinginan Presiden Prabowo ini, Haedar menyatakan akan melihat dulu pelaksanaannya. Namun dipastikan Muhammadiyah siap bekerjasama dengan pemerintah dan semua golongan dalam hal penanganan warga Palestina dalam bentuk apapun yang bisa dilakukan.
Secara keseluruhan Haedar melihat keinginan Presiden Prabowo ini sesuai dengan pesan terakhir mendiang Paus Fransiskus agar terwujudnya perdamaian di Palestina dijadikan jantung, hati dan harapan bagi semua pemimpin maupun tokoh-tokoh bangsa dunia.
“Mudah-mudahan pesan beliau didengar seluruh tokoh-tokoh maupun pemimpin Israel. Hentikan perang, genosida, agresi dan segala bentuknya. Sudah tidak saatnya lagi lahir pemimpin dunia yang ugal-ugalan, yang mengedepankan kekerasan, agresi apalagi genosida,” tutup Haedar.