Jejak Manusia Purba Pemakan Kerang Laut Terkuak di Sorong

Masyarakat setempat memberi nama gua purba tersebut Gua Kalabus.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Apr 2017, 13:03 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2017, 13:03 WIB
Gua Purba
Ilustrasi arkeolog sedang meneliti gua purba dan peninggalan prasejarah. (AFP PHOTO/RAYMOND ROIG)

Liputan6.com, Jayapura - Tim Penelitian Balai Arkeologi Papua di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat, menemukan gua purba atau hunian zaman prasejarah.

"Oleh masyarakat setempat gua ini diberi nama gua Kalabus," ucap Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Minggu (16/4/2017), dilansir Antara.

Menurut dia, gua tersebut terletak 200 meter di sebelah barat Sungai Kalabu dengan kondisi lantai gua tertutup oleh kotoran burung walet. Sedangkan mulut gua dan halaman gua kondisinya kering.

"Pada permukaan tanah mulut gua ditemukan gerabah dan sisa makanan berupa cangkang kerang laut," kata dia.

Berdasarkan artefak yang ditemukan dapat diketahui fungsi Gua Kalabus, yaitu sebagai hunian prasejarah. Manusia yang pernah menghuni Gua Kalabus sangat tergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.

"Dari temuan sisa makanan berupa cangkang kerang laut, mengindikasikan daya jelajah manusia Gua Kalabus dalam mendapatkan makanan hingga menjangkau pesisir pantai," tutur Hari.

Hal ini diperkuat dengan temuan artefak gerabah yang mengindikasikan bahwa telah ada aktivitas pengolahan bahan makanan yang lebih variatif, yaitu direbus. "Selain itu gerabah juga dimanfaatkan untuk menyimpan makanan atau air," sebut dia.

Lebih lanjut, alumnus Universitas Udayana Bali ini mengatakan pengamatan terhadap jenis tanah di sekitar Gua Kalabus tidak memungkinkan sebagai bahan pembuat gerabah, tetapi diasumsikan keberadaan gerabah berasal dari luar.

"Secara fisik Gua Kalabus memiliki ruang ruang luas, kondisi gua nyaman dan aman, pencahayaan bagus, permukaan lantai rata dan kering, sirkulasi udaranya pun baik, apalagi dekat dengan sumber air," kata dia.

"Gua Kalabus sangat potensial dimanfaatkan manusia sebagai tempat tinggal dan beraktivitas," Hari Suroto memungkasi penjelasan seputar penemuan gua purba tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya