Liputan6.com, Bengkulu - Kepolisian Resor Kota Bengkulu meluruskan opini yang berkembang terkait tragedi salah tembak Aiptu Bekti Sutikno (BS) terhadap anaknya BA (14) sendiri hingga meninggal dunia.
"Banyak opini yang beredar di luar dan tidak sesuai dengan fakta. Jadi, tidak ada itu dia keluar Subuh. Dia (Aiptu BS) tidur bersama-sama anaknya," kata Kapolresta Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta di Bengkulu, dilansir Antara, Jumat (28/4/2017).
Ardian menerangkan, BA mulanya keluar dari kamar untuk ke kamar mandi. Saat masuk lagi ke kamar, Aiptu BS menyangka anaknya yang masuk ke kamar adalah maling.
BS lalu melepaskan tembakan hingga mengenai ketiak kanan sang anak. Ketika itu, suasana rumah dalam keadaan gelap, yakni sekitar pukul 04.00 WIB pada Rabu, 26 April 2017.
Baca Juga
Advertisement
Setelah sadar tembakannya mengenai anak bungsunya, BS lalu melarikan putranya ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu. Namun, nyawa BA tak tertolong.
Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno menjelaskan, sebelum kejadian itu istri BS baru saja dijambret di jalan hingga luka-luka. Aiptu BS yang sudah mengantongi identitas pelaku sedang mengejar penjambret istrinya.
Ia menduga kekhawatiran yang berlebihan terhadap keselamatan keluarganya itulah membuat BS terlalu cepat melepaskan tembakan terhadap orang yang disangkanya maling. Padahal, orang itu adalah anaknya sendiri.
"Di mata rekannya, Aiptu BS merupakan anggota kepolisian yang disiplin serta juga penasihat bagi rekan-rekan kerjanya," ujar Sudarno.