Liputan6.com, Palembang Fasilitas Sekolah Gratis yang menjadi salah satu program utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) sepertinya mulai dialihkan ke kabupaten/kota.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pun kebagian tugas melanjutkan program unggulan yang dicanangkan Pemprov Sumsel.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palembang Ahmad Zulinto mengatakan bahwa tahun ini kucuran anggaran untuk pendidikan melebihi target nasional. Untuk itu, mereka akan membantu menjalankan program tersebut.
Advertisement
"Kita menolong Pemprov Sumsel untuk menjalani program Sekolah Gratis di Palembang," kata dia kepada Liputan6.com, yang ditulis pada Jumat (12/5/2017).
Baca Juga
Tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Disdikpora Palembang mendapatkan sharing dana dari Pemprov Sumsel sebesar Rp 20 miliar.
Namun sekarang, pihaknya akan menganggarkan langsung sebesar Rp 31 miliar tanpa ada sharing dana lagi.
Anggaran untuk memuluskan program ini bisa dikucurkan. Sebab, Disdikpora Palembang mendapatkan 38 persen alokasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni Kota Palembang.
Padahal di tahun lalu pihaknya hanya mendapatkan kucuran dana sebesar 16 persen dari APBD murni Pemkot Palembang.
"Dana dari APBD murni itu tidak termasuk anggaran gaji tenaga pengajar, terkhusus yang masih berstatus honorer," ujar dia.
Selain program Sekolah Gratis, Disdikpora Palembang juga akan fokus pada penataan sarana dan prasarana pendidikan.
Salah satunya adalah memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak, terlebih ruang kelas belajar (RKB) yang tidak layak pakai. Pihaknya juga akan menambah fasilitas lainnya, seperti meja dan bangku sekolah.Â
Hingga saat ini, tercatat ada 32,6 persen bangunan Sekolah Dasar (SD) yang rusak dari 248 SD di Palembang. Ada sekitar Rp 120 miliar anggaran yang akan dikucurkan untuk perbaikan fasilitas pendidikan ini.
"Pembangunan akan dipercepat, baik untuk sekolah dengan kondisi rusak ringan hingga rusak berat. Semua sekolah tersebar baik di kawasan Hulu maupun Hilir," katanya.
Jika anggaran pendidikan sebesar 38 persen ini akan stabil hingga 2021, pihaknya optimistis tidak ada lagi sekolah rusak di kota Palembang, baik tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Disdikpora Palembang juga sudah menganggarkan dana lain untuk guru honor. Dimana terdiri dari guru K2 sebanyak 400 orang dan guru pinggiran sebanyak 300 orang.