Liputan6.com, Yogyakarta - Sri Sultan HB X mengikuti Salat Idul Fitri di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Minggu pagi, 25 Juni 2017. Sultan HB X datang bersama para menantu laki-laki beserta cucunya duduk di barisan depan jemaah.
Ribuan orang dari luar dan dalam Kota Yogyakarta juga mengikuti Salat Id yang dipimpin khatib Ari Anshori, Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah.
Salat Id berlangsung khidmat dan relatif cepat, sekitar 30 menit. Usai Salat Id, masyarakat yang duduk di baris depan mendekati Sultan HB X dan berebut untuk menyalami Raja Jogja itu.
Pada kesempatan yang sama, Sultan HB X juga menyampaikan pesan kepada masyarakat Jogja untuk selalu membangun kebersamaan dan menjadikan momentum ini sebagai ajang introspeksi.
Baca Juga
"Masyarakat Jogja harus saling memaafkan dan menjadi lebih baik," ujar Sultan HB X yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam khotbah Idul Fitri yang berjudul "Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas Menuju Indonesia Berkemajuan", Ari Anshori mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM salah satu jalan yang ditempuh adalah pendidikan.
Ia menilai, mempertahankan dan meningkatkan diri Yogyakarta sebagai Kota Budaya sekaligus Kota Pelajar merupakan keniscayaan.
"Warisan budaya adalah takhta untuk rakyat dan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar," tutur Anshori.
Advertisement
Sebagai Kota Pelajar, kata dia, pelajar dan mahasiswa Yogyakarta harus disediakan lingkungan yang kondusif dan dikelola secara ihsan atau profesional. Sebab, pengembangan hubungan sains modern dan warisan tradisi Islam tidak bertentangan dalam firman Tuhan dan karya-Nya yang berupa alam semesta.
"Dalam beberapa tahun ke depan, pendidikan di Yogyakarta semakin maju dan orang tidak perlu belajar ke Amerika, Inggris, Australia, dan negara lainnya, cukup di Yogyakarta," ujar dia.
Di hadapan jemaah Salat Id di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Ari Anshori mengatakan, perlu konsistensi dan tidak plinplan untuk mencapai itu semua.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Open House di Bangsal Kepatihan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X akan menggelar open house dan syawalan di Bangsal Kepatihan pada Senin, 3 Juli mendatang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Amiarsi Harwani mengatakan, open house ini digelar bersamaan dengan hari pertama hari kerja Aparatur Sipil Negara (ASN setelah cuti bersama dan libur nasional dalam rangka Idul Fitri, 1 Syawal 1438 Hijriah.
"Syawalan dengan Gubernur tanggal 3 Juli pukul 08.00 WIB," kata dia, Jumat, 23 Juni 2017.
Ami menjelaskan, dalam open house ini, Gubernur DIY akan ditemani GKR Hemas dan didampingi Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X beserta GKBRAy Adipati Paku Alam X, Pj. Sekda, asisten di lingkup Setda DIY beserta bapak/ibu serta beberapa pejabat.
Bagi masyarakat DIY yang akan hadir dalam acara tersebut, ia memohon mereka berpakaian sopan dan tidak menggunakan sandal atau kaus oblong. Ia juga mengimbau masyarakat dapat bersalaman dengan tertib, rapi, dan tidak berdesak-desakan.
"Sambil menunggu antrean untuk bersalaman dengan Gubernur, masyarakat akan dihibur kesenian tradisional cokekan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, setelah bersalaman masyarakat dapat menikmati hidangan yang telah disediakan," tutur dia.
Setelah open house, imbuh dia, Sultan HB juga akan melaksanakan serangkaian syawalan ke kabupaten/kota seluruh Provinsi DIY. Pada Jumat, 7 Juli 2017, Gubernur DIY akan ke Kabupaten Sleman (pendapa rumah dinas Bupati Sleman). Pada Senin, 10 Juli 2017, di Kabupaten Bantul (Pendapa Parasamya). Pada Selasa, 11 Juli 2017, di Kabupaten Kulonprogo (Gedung Kesenian).
Sementara pada Rabu, 12 Juli 2017, Sultan HB X akan syawalan di Kota Yogyakarta (Graha Pandawa Balai Kota). Pada Kamis, 13 Juli 2017, di Kabupaten Gunungkidul (Bangsal Sewoko Projo).
"Sedangkan halalbihalal dengan abdi dalem Keraton Kasultanan dan Puro Pakualaman akan dilaksanakan pada Senin, 20 Juli 2017 pukul 09.00 WIB, bertempat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta," Amiarsi Harwani memungkasi.
Advertisement
Siaran Langsung via Medsos
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki aneka tradisi di lingkungan keraton. Seperti tradisi di bulan Syawal 1438 Hijriah.
GKR Hayu Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Jogja mengatakan, Keraton Yogyakarta akan menghelat Hajat Dalem Garebek Syawal 2017 tahun Je 1950 pada Senin (26/6/2017), mulai pukul 08.00 WIB. Pada saat yang bersamaan digelar upacara Ngabekten Kakung yang dihadiri oleh KGPAA Pakualam X, bupati dan wali kota, kerabat beserta abdi dalem Keraton Yogya.
"Kemudian pada hari Selasa (27 Juni 2017) akan digelar Ngabekten Putri. Keseluruhan acara diawali dengan upacara Numplak Wajik, Jumat (23 Juni 2017) pukul 15.00 WIB, serta Gladhen Prajurit pada hari Sabtu (24 Juni 2017) mulai pukul 15.00 WIB," ujar dia Minggu, 25 Juni 2017.
Gusti Hayu menjelaskan, Ngabekten tahun ini akan dilakukan secara tertutup oleh media dan umum. Dengan demikian, hanya kalangan tertentu yang bisa masuk saat pelaksanaan acara itu.
"Acara Ngabekten tahun ini dilakukan secara tertutup berkaitan dengan renovasi Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayekso," ucap dia.
Menurut Gusti Hayu, semua kegiatan ini memang ada yang tertutup, namun bisa dilihat dan disimak melalui akun media sosial yang dimiliki keraton. Keraton Yogya memang memiliki akun media sosial resmi, sehingga masyarakat yang ingin melihat kegiatan tersebut masih bisa mengunjungi alamat media sosial maupun laman resminya.
Keraton Yogya membuat siaran langsung yang juga bisa diakses melalui media sosial Twitter maupun Periscope. "Dapat mengikuti siaran langsungnya pada jam dan hari yang sama di media sosial Twitter dan Periscope @kraton Jogja. Ulasan lebih lanjut pada Instagram @kratonjogja_ dan FB Page: Kraton Jogja," tutur Gusti Hayu.
Â