Anak-Anak dan Perempuan Jadi Korban Rusuh Pilkada Puncak Jaya

Sekitar 500-an warga Mulia mengungsi di halaman Mapolres Puncak Jaya.

oleh Katharina Janur diperbarui 03 Jul 2017, 19:02 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 19:02 WIB
Anak-Anak dan Perempuan Jadi Korban Rusuh Pilkada Puncak Jaya
Warga yang mengungsi akibat bentrokan massa pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati memenuhi halaman Polres Puncak Jaya

Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 500 warga Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, mengungsi di halaman Markas Polres Puncak Jaya. Warga mengungsi sejak Minggu, 2 Juni 2017 karena bentrok massa dari tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya.

Kebanyakan dari pengungsi adalah anak-anak dan perempuan. Beberapa di antaranya juga terlihat laki-laki yang berumur lebih dari 70 tahun. 

Salah satu pengungsi, Mandi Kogoya (35), menyebutkan, dia dan dua anaknya memilih untuk mencari tempat yang lebih aman, lantaran tak mau terlibat dalam bentrokan kelompok pasangan calon yang sudah terjadi pada Minggu pagi kemarin.

"Saya membawa serta bapak saya yang sudah berumur 75 tahun. Kami berharap, masalah ini cepat selesai," katanya, Senin (3/7/2017).

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal meminta Bupati Puncak Jaya harus bertanggung jawab dan proaktif terhadap masalah yang terjadi saat ini.

"Soal masyarakat mengungsi atau lari ketakutan, bahkan kelaparan, bupati di sana harus tanggung jawab. Jangan hanya berdiam diri," kata Klemen.

Rencananya, besok ia dan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar akan menemui tiga kandidat Bupati Puncak untuk mencari kata sepakat soal masalah di Puncak Jaya.

"Tiga calon bupati ini harus berkompromi, langkah apa yang akan diambil, agar masyarakat jangan dijadikan korban konflik seperti ini," ujarnya.

Bentrok massa dari tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya dipicu masalah perolehan suara pada pemungutan suara ulang (PSU) pada 7 Juni. Lalu, KPU setempat mengumumkan pleno Pilkada Puncak Jaya pada 15 Juni di Kota Jayapura dan memenangkan pasangan nomor 3, Yuni Wonda-Deinas Geley yang maju dari koalisi PDI-P.

Akibat bentrokan massa pendukung calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, 20-an honai (rumah khas masyarakat Papua) dibakar, satu orang tewas, dan puluhan lainnya luka-luka kena panah.

Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diikuti oleh tiga pucuk pimpinan pada pemerintahan tersebut. Yustus Wonda sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya, lalu Henock Ibo saat ini menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya dan Yuni Wonda sebelumnya menjabat sebagai Sekda Puncak Jaya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya