Pemungutan Suara Ulang di Puncak Jaya Papua Ricuh, 1 Orang Tewas

Bentrokan pecah saat pemungutan suara ulang Pilkada Puncak Jaya Papua, menewaskan satu orang warga.

oleh Galuh Garmabrata diperbarui 16 Jun 2017, 19:06 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 19:06 WIB

Fokus, Puncak Jaya - Dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati di Kabupaten Puncak Jaya terlibat bentrok, karena saling mengklaim memenangi suara pada pemungutan suara ulang di enam distrik, pada Jumat pagi. Akibatnya, satu warga tewas dan tiga aparat mengalami luka-luka terkena panah.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Jumat (16/6/2017), aparat gabungan Polri dan TNI memilih mundur sambil melepaskan tembakan peringatan karena massa dari pasangan nomor 3 Yuni Wond - Neles Degei semakin beringas. Mereka menembak panah ke udara dan melempar batu ke arah pendukung pasangan nomor 1 Yustus Wonda - Kerinus Telenggen yang ada di belakang aparat.

Akibat insiden ini, satu warga pendukung paslon 1 akhirnya meninggal dunia akibat terkena tembakan panah. Tiga aparat dari kepolisian juga mengalami luka-luka.

Aparat sulit melokalisir massa dari dua kubu karena kondisi pegunungan. Bentrokan pada pemungutan suara ulang di Kabupaten Puncak Jaya terjadi karena masing-masing kubu mengklaim memenangi suara di enam distrik, yang melakukan pemungutan suara ulang.

Cegah bentrokan meluas, KPUD dan Bawaslu setempat menyatakan pemungutan suara hari ini hangus sehingga akan dilakukan pemungutan suara ulang. Pemungutan suara ulang di enam distrik ini dilakukan atas putusan Mahkamah Konstitusi karena  pada pemungutan pertama dianggap tidak sah alias hangus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya