Rahasia Buronan Nusakambangan Sulit Ditaklukkan Petugas

Sempat disergap petugas yang berjumlah 12 orang, buronan Nusakambangan itu berhasil lolos.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 11 Jul 2017, 02:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 02:02 WIB
Rahasia Buronan Nusakambangan Sulit Ditaklukkan Petugas
Sempat disergap petugas yang berjumlah 12 orang, buronan Nusakambangan itu berhasil lolos. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengerahkan tim gabungan untuk mencari tiga napi yang kabur antara Juni hingga Juli 2017. Terbaru, dua napi Lapas Klas II A Besi Pulau Nusakambangan kabur pada Minggu, 9 Juli 2017.

Dua napi tersebut adalah Hendra bin Amin dan Agus Setiyardi bin Masimun. Keduanya merupakan napi kasus perampokan dengan masa hukuman masing-masing 19 tahun penjara dan 14 tahun penjara.

Sebelumnya, pada 19 Juni 2017, seorang napi dalam kasus perampokan vonis 14 tahun penjara, Kadarmono, juga kabur dari Lapas Permisan Nusakambangan. Koordinator Lapas Nusakambangan Abdul Aris menegaskan ketiga narapidana itu, termasuk Kadarmono, dipastikan masih berada di Nusakambangan.

Kadarmono terakhir terdeteksi pada Sabtu malam, 8 Juli 2017, Kadarmono terlihat di Moncong Asu, ujung Nusakambangan. Sayang, saat dikepung, Kadarmono kabur ke perbukitan karang.  Alhasil, Kadarmono lolos.

"Kami mengerahkan petugas gabungan dari tujuh lapas. Dan dibantu oleh Pol-subsektor Nusakambangan, Polres, Polairud dan TNI AL," kata Aris, Senin (10/7/2017), saat dihubungi Liputan6.com.

Tim tersebut dibagi menjadi empat regu. Masing-masing regu berjumlah 12 anggota gabungan dari berbagai kesatuan itu terus mengejar para narapidana.

Hingga kini, Kadarmono masih terus dikejar petugas lapas. Ditunjang kemampuan fisik dan ilmunya itu, dia selalu berhasil kabur meski dikepung petugas. Pada 3 Juli 2017, Kadarmono bahkan melukai petugas lapas dengan sabetan parang saat di kepung di Kawasan Klaces.

"Dia itu kan memang perampok ya. Kemampuan ilmunya itu bagus ditunjang fisiknya juga baik," kata Aris.

Aris mengakui fisik Kadarmono masih kuat. Untuk bertahan hidup, Kadarmono memakan ubi, buah, dan kelapa, yang dia ambil dari perkebunan penduduk yang diizinkan menggarap lahan di kawasan Nusakambangan.

"Dia makan ubi. Sudah terbiasa dia karena memang sudah lama berada di luar. Fisiknya juga kuat. Ilmunya (kesaktiannya) itu kan dia perampok," kata dia.

Pihaknya juga telah menyebarkan foto ketiga napi itu agar nelayan di perairan Nusakambangan tak memberi tumpangan kepada orang tak dikenal. Warga juga diminta turut mengawasi daerah sekitarnya.

"Seluruh perairan sudah disekat dengan patroli dan petugas-petugas kita," kata Aris.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya