Usut Kematian Tak Wajar Tahanan, Polisi Sebut Korban Derita Tumor

Paman tahanan yang tewas menyebut kondisi keponakannya sehat wal afiat sebelum ditangkap polisi.

oleh M Syukur diperbarui 11 Jul 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 12:30 WIB
Usut Kematian Tak Wajar Tahanan, Polisi Sebut Korban Derita Tumor
Ilustrasi jenazah (capitalismisfreedom.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kasus meninggalnya Andri Fahmi, tersangka kasus pencurian sepeda motor usai ditangkap personel Satuan Reserse Kriminal Polres Kam‎par karena diduga dianiaya petugas terus didalami Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau. Sudah delapan anggota Polres dimintai keterangannya terkait kematian tahanan itu.

Jika nantinya terbukti menganiaya tahanan, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara berjanji bakal menyeret anggotanya dengan hukuman berlapis, mulai dari internal hingga diproses secara pidana.

"Bisa etika profesi dan disiplin. Bisa juga penganiayaan, berlapis juga mereka (polisi)," kata mantan Kapolda Maluku Utara ini di Pekanbaru, Senin, 10 Juli 2017.

Kapolda menyatakan prihatin atas meninggalnya Andri Fahmi. Namun, ia mengingatkan jika sepak terjang tahanan yang meninggal itu juga perlu diketahui pula oleh masyarakat. Warga Kampar itu diduga sudah beraksi sebanyak 12 kali di berbagai lokasi.

"Dia juga sempat buronan dan melarikan diri ke NTB (Nusa Tenggara Barat). Pas lebaran pulang dan ditangkap," kata Zulkarnain.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menyebutkan hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau atas kondisi tersangka sebelum meninggal. Pihak rumah sakit menyebut tahanan itu mengidap penyakit komplikasi dan kronis, berupa penyakit paru-paru dan juga menderita tumor.

"Hasil pemeriksaan sementara begitu, tentunya perlu dilakukan pendalaman dengan autopsi," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Sebelumnya, Lukman Hakim (55), paman Andri menceritakan, keponakannya itu ditangkap polisi pada Jumat, 30 Juni 2017 lalu. Keluarga korban tidak diizinkan menjenguk tahanan itu hingga akhirnya keluarga diberitahu polisi jika Andri meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

"Jelas dianiaya. Kami melihat di rumah sakit, tubuh keponakan saya itu lebam-lebam. Wajahnya memar bekas pukulan," kata Lukman.

Lukman sangat menyesalkan kematian keponakannya. Sejauh pengetahuannya, sebelum ditangkap dan selama hidupnya, Andri diketahui tidak memiliki riwayat penyakit yang mengkhawatirkan.

"Selama ini dia (Andri) sehat walafiat, kerjanya nyangkul di kebun. Tak ada pernah mengeluh sakit, ini tiba-tiba ditangkap polisi, dan beberapa hari kemudian langsung meninggal," ujar Lukman.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya