Liputan6.com, Semarang - Setelah ditahan dan diinterogasi penyidik Polrestabes Semarang, akhirnya diketahui bahwa lima orang warga Tiongkok itu tak merasa sebagai penjahat atau penipu. Mereka juga tak merasa menjadi anggota mafia penipuan asal Tiongkok.
Dalam pengakuannya kepada penyidik melalui penerjemahnya, mereka mengaku justru sebagai korban. Mereka merasa disekap sehingga menyebabkan dua kawan mereka kabur dengan melompati tembok rumah dan mendarat di rumah tetangganya.
"Dua orang yang melompat dari rumah mewah di Jalan Kawi nomor 48 adalah Zhan Zhi Hao (20) dan Shen Zhon (39). Mereka melompati pagar karena rumah terkunci rapat," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, Selasa (25/7/2017).
Advertisement
Menurut Kapolrestabes Semarang, dua orang warga Tiongkok itu merasa ditipu oleh orang yang mengundang dan mengajak kerja di Indonesia. Mereka merasa disekap karena berbagai aturan yang diterapkan oleh yang membawa mereka.
Baca Juga
"Benar tidaknya harus dibuktikan. Dengan loncat itulah diketahui warga, dicurigai warga," kata Kapolrestabes Semarang.
Polisi menduga ada praktik perdagangan orang. Berdasar pemeriksaan terhadap lima warga Tiongkok itu, mereka mengaku akan dipekerjakan di Bali. Nyatanya, mereka dibawa ke Semarang tanpa ada penjelasan apa pun. Bahkan, mereka harus menelepon orang-orang di Tiongkok untuk ditipu.
Apakah polisi salah tangkap, korban dijadikan tersangka?
"Satu sisi mereka bisa dikatakan korban human trafficking. Di sisi lain mereka sindikat, pelaku walau korban ada di Tiongkok," kata Abiyoso.
Saksikan video menarik di bawah ini: