Hadiah untuk Tim Penyelamat 4 Anggota TNI yang Hanyut di Laut

Sebelum diselamatkan tim gabungan, empat anggota TNI itu terombang-ambing di tengah Laut Batek, NTT, selama 24 jam.

oleh Ola Keda diperbarui 15 Agu 2017, 09:25 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 09:25 WIB
Anggota TNI Hilang
Danrem 161 memberi penghargaan kepada tim Basarnas Kupang dan tim Lantamal VII penyelamat empat anggota TNI yang hanyut di Laut Batek, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Komandan Resor Militer (Danrem) 161/Wirasakti, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa memberi penghargaan kepada tim Basarnas Kupang yang telah menyelamatkan empat anggota TNI yang hanyut di Laut Batek, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain Basarnas, penghargaan atas penyelamatan empat anggota Satgas Pengamanan Pulau Terluar/Terdepan (Pam Puter) Pulau Batek itu juga diberikan kepada tim Lantamal VII Kupang.

"Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap aksi kemanusiaan Basarnas dan Lantamal VII yang telah menyelamatkan nyawa empat anggota TNI," ucap Teguh kepada Liputan6.com saat pemberian penghargaan di aula VIP Bandara Eltari, Kupang, Senin, 14 Agustus 2017.

Brigjen Muji menjelaskan, empat personel Satgas Pam Puter Pulau Batek mengalami kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Saat itu, perahu Landing Craf Robber (LCR) yang menjadi sarana transportasi dan mobilitas di wilayah penugasan, mengalami mati mesin. Alhasil, empat personel satgas hanyut terbawa arus laut dan terombang-ambing selama 24 jam lebih.

"Kronologinya pada Kamis, 10 Agustus 2017, pukul 06.00 Wita, empat anggota Satgas Pam Pulau Terluar berangkat dari Pulau Batek menuju Oepoli tujuan belanja kebutuhan logistik dapur," ujar Teguh.

Setelah selesai belanja pada pukul 17.30 wita, imbuh Danrem, mereka kembali dari Oepoli ke Pulau Batek dengan kondisi normal penyeberangan mencapai 30 hingga 45 menit. Namun, hingga pukul 20.00 Wita, empat anggota TNI tersebut belum tiba di Pulau Batek.

Komandan Peleton Satgas Puter, Lettu (Mar) Wahyu dan Letda Inf Sigit Budi, kemudian berkoordinasi dan menghubungi salah satu warga di Oepoli. Keduanya menanyakan penyebab empat anggotanya belum tiba.

"Empat personel Satgas Pam Puter, yaitu Praka Ronal, Pratu Agung, Pratu Sudarman, dan Pratu Ardi menggunakan LCR untuk kembali ke Pos Pulau Batek," ujarnya.

Selanjutnya, menurut Teguh, Korem 161/Wirasakti selaku Komando Pelaksana Operasi Pam Puter berkoordinasi dengan instansi lain, yaitu Basarnas Kupang, untuk menggelar operasi pencarian empat anggota TNI tersebut. Upaya pencarian dibantu Kapal Perang RI atau KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 milik Lantamal VII/Kupang.

Danrem 161 memberi penghargaan kepada tim Basarnas Kupang dan tim Lantamal VII penyelamat empat anggota TNI yang hanyut di Laut Batek, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Pada Senin, 11 Agustus 2017, sekitar pukul 19.49 Wita, tim Basarnas berhasil menemukan empat personel Satgas Pam Puter tersebut dalam keadaan selamat dan aman.

Adapun menurut Kepala Penerangan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Mayor Armed Ida Bagus Diana Sukertia, empat anggota TNI itu, yakni Praka Ronal, Pratu Agung, Pratu Sudarman, dan Pratu Ardi, dilaporkan hilang sejak Kamis, 10 Agustus 2017.

Menurut Sukertia, perjuangan empat anggota TNI untuk bertahan hidup saat perahu yang ditumpangi mengalami mati mesin di laut lepas sangat mengagumkan. "Selama 24 jam mereka terombang-ambing di tengah laut," ujar Sukertia kepada Liputan6.com, Jumat, 11 Agustus 2017.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya