Patung Panglima Perang Jagoan di Pesta Budaya Asmat

Patung panglima perang milik Klemens Yowinces ini terpilih sebagai nominator untuk dipamerkan di Pesta Budaya Asmat

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2017, 22:49 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2017, 22:49 WIB
ukiran asmat
Patung-patung hasil ukiran para seniman Suku Asmat Papua ( Fotografer : John Ohoiwirin)

Liputan6.com, Jakarta Klemens Yowinces, seniman Asmat asal kampung Yepem bersama enam pengukir lain merapat di Pelabuhan Misi Agats, Jumat 6 Oktober 2017 dengan longboat fiber 15 Pk. Segera para seniman Rumpun Bismam Asmat itu masing-masing memikul patungnya menuju lapangan SD Salib Suci Agats.

Meski terik matahari cukup menyengat, bersama puluhan seniman dari kampung-kampung lain, Yowinces dengan semangat mengikuti seleksi ukiran tingkat Distrik Agats.

"Sudah lima bulan saya persiapkan patung sehingga hari ini saya berharap patung yang sayab buat ini akan lolos seleksi,"harap Yowinces saat proses seleksi sedang berlangsung.

Pesta Budaya Asmat Ke-32 yang akan berlangsung dari 19-24 Oktober 2017 di Agats, ibukota Kabupaten Asmat akan diramaikan dengan ekshibisi mengukir, tarian, perahu serta pameran dan lelang 200 ukiran, nominasi dari seleksi tingkat distrik.

 

Klemens Yowinces, salah satu seniman Suku Asmat Papua yang ukirannya terpilih untuk dipamerkan di Pesta Budaya Asmat ke-32 mendatang ( Fotografer : John Ohoiwirin)Patung Yowinces rupanya berhasil masuk nominasi untuk dipamerkan dan dilelang dalam pesta budaya mendatang. Yowinces langsung berdiri dan senyum ketika Erick Sarkol, ketua panitia meletakan kartu di ukirannya yang menandakan bahwa ukirannya terpilih sebagai nominator. Lelaki kalem ini dibantu kakaknya mengangkat patung kayu besi setinggi 2 meter itu menuju tempat pendataan panitia.

"Ini adala patung seorang Tesmaipits, julukan untuk panglima perang yang dulu disegani karena banyak membunuh dan mengumpulkan kepala musuh saat perang dengan kampung lain. Tesmaipits ini memegang tombak dan tangan sebelahnya memegang busur dan anak panah yang diletakan di bahu,"ujar pria 32 tahun menjelaskan kepada tim seleksi.

Sang Tesmaipits berdiri kokoh dengan aneka perhiasan tubuh: Facin- topi yang terbuat dari kulit kuskus, Juursis -kalung gigi anjing, Bipane - hiasan hidung yang terbuat dari kerang siput, Piswa - Belati yang dipasang di lengan dari tulang kaki kasuari.

Pesta Budaya Asmat merupakan momen penting bagi seniman di Asmat untuk menampilkan karya seni yang dibalut kentalnya muatan religi dan filosofi budaya suku pedalaman di Papua Selatan ini. Klemens Yowinces adalah salah satu dari ratusan seniman di negeri sejuta sungai yang terus berusaha menjaga tradisi seni pahat di tengah modernisasi yang terus mempengaruhi tatanan tradisional negeri lumpur ini. (John Ohoiwirin)

 

 

 

 

 

 

 

Tesmaipits sang panglima perang

Patung ukiran suku Asmat
Patung-patung hasil ukiran para seniman Suku Asmat, Papua bakal dipamerkan dan dilelang pada Pesta Budaya Asmat ke-32 (Fotografer : John Ohoiwirin)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya