Bila Guru Honorer Frustrasi Hadapi Jalan Buntu

Seorang guru honorer mengeluhkan desakan ekonomi yang dideranya akibat honor Rp 700 ribu sebulan yang diterimanya.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 01 Nov 2017, 09:02 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 09:02 WIB
Ilustrasi Pencurian Motor
ilustrasi pencurian sepeda motor (Foto: bennetts.co.uk).

Liputan6.com, Surabaya - Kuswari, seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar di Surabaya dibekuk Polsek Genteng Surabaya, Jawa Timur. Pria warga Kemayoran, Bangkalan, Madura itu diduga menjadi otak dalam pencurian motor.

Bermula dari desakan kebutuhan hidup, ayah empat anak itu nekat mencuri sepeda motor. Lokasinya berada di parkiran sebuah minimarket di kawasan Banyu Urip, Surabaya. Ia beraksi selepas maghrib bersama sepupunya berinisial MR.

"Penangkapan, yang dilakukan anggota kami terhadap kedua pelaku ini berkat informasi seorang pemilik motor yang merasa kehilangan motor miliknya," kata Kapolsek Genteng Kompol Ari Trestiawan, Minggu, 29 Oktober 2017.

Ari menjelaskan bahwa Kuswari berperan jadi joki motor. Sedangkan, MR dibonceng di belakangnya. Mereka kemudian berputar-putar sebelum menetapkan target.

"Setelah sasaran yang dituju tepat, tersangka MR turun untuk memantau di sekitar halaman minimarket aman, lalu turun dan mengambil salah satu motor yang terparkir dan kuncinya masih tertancap," tutur Ari.

Namun, pemilik motor memergokinya dan sempat berteriak minta tolong. Sekitar 500 meter dari lokasi, polisi yang sedang berpatroli menyadari ada yang tidak beres.

"Pengejaran anggota kami terhadap kedua pelaku berhasil. Sehingga kedua pelaku pun diringkus saat itu juga," kata Ari didampingi Kanit Reskrim Polsek Genteng, AKP Ari Priyambodo.

Menurut guru honorer itu, ia terpaksa mencuri karena terdesak kebutuhan hidup. Ia mengeluh gajinya sebagai guru honorer sebesar Rp 700 ribu tidak cukup untuk menghidupi istri dan empat anaknya. "Pikiran saya buntu," aku pria berkulit sawo matang ini.

Berdasarkan catatan Polsek Genteng, aksi pencurian yang mereka lakukan ternyata bukan kali pertama. Sudah ada lima lokasi yang menjadi sasaran mereka sepanjang September, yaitu minimarket di Jalan Ambengan, Jalan Darmawangsa, Jalan Tambaksari, Jalan Jojoran, dan Jalan Tambak Adi.

Motor-motor yang berhasil mereka curi kemudian dijual ke Madura. Untuk Honda Beat biasanya laku Rp 1,7 juta.

"Kami yakini, kedua pelaku sudah beraksi lebih dari enam TKP. Untuk itulah, kami masih terus mengembangkan kasus ini," kata Kompol Ari.

Dari tangan kedua tersangka juga diamankan sebagai barang bukti dua sepeda motor curian, yaitu motor Vario L 2643 AB dan Vario L 2625 EX.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya