Liputan6.com, Palembang - Kabupaten Lahat yang merupakan salah satu kawasan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Salah satunya wisata air yang ternyata banyak digemari oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok.
Kawasan yang dinamai Wisata Air Tangga Manik ini berada di Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat Selatan.
Saat musim libur hari raya Natal dan Tahun Baru, para pengunjung baik warga lokal, turis Indonesia hingga mancanegara memadati wisata ini.
Advertisement
Baca Juga
Cukup banyak turis asing yang didominasi etnis Tionghoa berkunjung ke wisata ini. Kebanyakan warga negara Tiongkok ini merupakan pekerja di perusahaan tambang di Kabupaten Lahat.
Febri Hardiansyah, pengelola Wisata Air Tangga Manik mengatakan, di musim liburan pengunjung Wisata Air Tangga Manik dipadati hingga ribuan pengunjung.
"Kalau hari biasa hanya sampai ratusan pengunjung. Tapi yang tidak pernah absen datang kemari di musim liburan itu pengunjung dari Tiongkok. Mereka menetap di Kabupaten Lahat, biasanya bekerja di perusahaan besar disini," ujarnya kepada Liputan6.com, Selas (27/12/2017).
Kendati belum bisa menggunakan Bahasa Indonesia, namun TKA Tiongkok ini sangat menikmati wisata air bersama rekan-rekannya.
Tak jarang, TKA asal negeri tirai bambu ini berkomunikasi dengan pengunjung lokal menggunakan Bahasa Inggris.
Ada juga turis lokal yang berasal dari kabupaten terdekat, seperti dari Provinsi Bengkulu.
Karena jaraknya bisa ditempuh sekitar enam hingga delapan jam. Bahkan ada yang datang dari luar Pulau Sumatera, seperti turis dari DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan lainnya.
Mitos Enteng Jodoh
Wisata air ini juga cukup terjangkau di kantong. Pengunjung hanya membayar sebesar Rp 2.000 sekali masuk. Bahkan pengunjung dibawah umur tidak dikenakan biaya apapun.
"Lokasi ini baru dalam proses pembenahan, jadi fasilitasnya belum lengkap. Jadi kita kenalkan dulu dengan harga terjangkau untuk promosi," katanya.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pembangunan fasilitas lainnya, seperti lokasi swafoto pengunjung.
Pengelola Wisata Air Tangga Manik ini juga akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat untuk menunjang fasilitas pendukung lainnya.
"Selama ini dananya dari swadaya anggota Karang Taruna dan warga sekitar. Kita berharap Pemkab Lahat bisa melirik kawasan ini sebagai potensi wisata daerah yang bisa dikembangkan," ucapnya.
Sumber air di lokasi ini ternyata berasal dari bendungan air di daerah sekitar. Sehingga saat musim kemarau datang, warga sekitar tidak akan mengalami kekeringan.
Wisata Air Tangga Manik juga mempunyai mitos tersendiri. Banyak para pengunjung percaya air di wisata ini bisa mendatangkan jodoh.
"Mitos tersebut berasal dari masyarakat sekitar saja. Kita juga belum tahu asal mitos tersebut darimana," katanya.
Vita (17), salah satu pengunjung dari Jakarta, mengatakan lokasi wisata air ini menjadi pilihan alternatif untuk mengisi waktu liburan.
"Kita rencana ke Palembang tapi mampir sebentar di Kabupaten Lahat. Karena di Palembang tidak ada wisata air. Cuma fasilitasnya masih kurang, semoga secepatnya bisa lebih baik lagi," katanya.
Advertisement
Pusat Kuliner Daerah
Untuk memanjakan para turis yang berkunjung ke Kabupaten Lahat, Pemkab Lahat juga sedang menyiapkan destinasi lainnya, yaitu wisata kuliner daerah.
Pemkab Lahat sudah menyediakan lahan seluas dua hektar untuk dibangun pasar kuliner. Pembangunan ini akan menggelontorkan dana sekitar Rp 35 Miliar.
PT Bukit Asam (PTBA) sendiri akan menanam investasi sebesar Rp 20 Miliar untuk pusat jajanan khas Kabupaten Lahat tersebut.
Diungkapkan Bupati Lahat Aswari Rivai, pasar kuliner ini diprioritaskan untuk para pedagang kecil yang termasuk masyarakat ekonomi rendah.
“Kalau pedagang besar, kita sudah siapkan di areal plasa Lahat. Wisata alam memang banyak disini, tapi lokasi untuk berkumpul dengan sajian ragam jajanan belum ada. Makanya kita bangun lokasi ini,” ujarnya.
Dari pusat kuliner tersebut, lanjut Aswari, para pengunjung bisa menikmati keindahan Bukit Jempol dari kejauhan.
Pemkab Kabupaten Lahat pun berharap dengan adanya lokasi ini bisa meningkatkan perekonomian warga Kabupaten Lahat.
“Nantinya akan banyak turis asing lainnya yang akan datang, seperti Tiongkok, Philiphina dan lainnya. Masih ada 20 hektar lahan kosong lainnya yang akan dibangun tempat wisata lainnya,” ujarnya.