Menanti Peresmian Jembatan Gantung Terpanjang di Jawa Barat

Jembatan gantung yang berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini digadang-gadang sebagai yang terpanjang di Jawa Barat.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 07 Jan 2018, 16:55 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2018, 16:55 WIB
Jembatan gantung
Jembatan gantung dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Sukabumi - Sebuah jembatan gantung (canopy trail) kini jadi perbincangan masyarakat. Bukan sekadar jembatan biasa. Jembatan gantung yang berada di Kabupaten Sukabumi ini digadang-gadang sebagai yang terpanjang di Jawa Barat.

Jembatan gantung tersebut dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Posisinya berada sekitar 500 hingga 700 meter dari pintu utama TNGGP Resort Situgunung.

Proses pembangunan jembatan hingga kini masih berlangsung. Sejumlah pegawai terlihat sibuk mengerjakan pembangunan jembatan, meskipun Liputan6.com berkunjung saat akhir pekan.

"Kami ditarget menyelesaikan pembangunan jembatan sesegera mungkin," ucap Indra Suhandi, seorang pekerja pembangunan jembatan gantung, saat ditemui Liputan6.com, Sabtu, 6 Januari 2018.

Jembatan gantung dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Pengerjaan jembatan gantung itu sudah berlangsung sekitar delapan bulan terakhir, mulai Mei 2017. Progres pengerjaan mencapai lebih dari 80 persen.

Indra mengatakan pula, jembatan gantung ini memiliki panjang sekitar 240 meter, lebar dua meter, serta membentang di atas jurang dengan kedalaman sekitar 120 hingga 150 meter.

 

 

 

Menopang Beban 70 Ton

Jembatan gantung
Jembatan gantung dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Jembatan gantung dibangun antara dua titik perlintasan menuju tempat wisata Curug Sawer. Beberapa meter dari camping ground atau perkemahan Kaliandra hingga Puspa Dua.

"Keberadaan jembatan gantung memangkas jarak perjalanan ke Curug Sawer sekitar satu kilometer," tutur Indra.

Jembatan ditopang delapan bentangan sling baja utama. Dua sling baja terdapat di bagian atas jembatan, enam lainnya dipasang di bagian bawah.

Setiap dua meter bentangan jembatan, ditopang sling baja pengait antara sling baja bagian bawah dan atas.

"Struktur penopang jembatan mampu menahan beban hingga 70 ton," kata Indra.

Tinggal Proses Perapihan

Jembatan gantung
Jembatan gantung dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Indra Suhandi menjelaskan, progres pengerjaan jembatan gantung terpanjang di Jawa Barat ini sudah sekitar 80 persen. Pihaknya tinggal mengerjakan proses perapihan.

Bagian mur penghubung kawat baja dikencangkan agar lebih kuat. Para pekerja juga tengah melakukan pengerjaan pada bagian fondasi salah satu sudut jembatan.

"Lantai kayunya tinggal dibersihkan, dihaluskan, dan dikasih antiair. Supaya tidak licin," tutur Indra di sela kesibukannya.

Soal target pekerjaan, Indra tidak bisa menjawab lebih tegas. Ia hanya meyakinkan, pengerjaan harus selesai sesegera mungkin.

Rencananya, di sekitar lokasi wisata akan dilengkapi beberapa fasilitas. Di antaranya toilet umum, taman, serta pos petugas. "Pokoknya harus selesai secepatnya, karena masyarakat sudah banyak yang menanti," ujar Indra.

Jadi Sarana Pendidikan Konservasi

Jembatan gantung
Jembatan gantung dibangun di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, tepatnya di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNGGP, Heri Subagiadi menjelaskan, jembatan gantung dibangun atas kerja sama dengan pihak swasta, yakni PT Frontis Aquam Vivam. Selain wisata, pembangunan jembatan gantung juga punya tujuan lain.

"Tentunya sebagai sarana pendidikan konservasi, dalam rangka peningkatan kesadaran gerasi muda," ucap Heri, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Heri belum bisa memastikan, kapan jembatan gantung ini bakal diresmikan. Ada serangkaian proses yang harus dilalui, sebelum jembatan gantung dibuka untuk umum. Jika pembangunannya sudah tuntas.

"Nanti diserahterimakan ke taman nasional, jadi aset pemerintah dan diregister. Baru diresmikan," kata Heri.

"Tidak ada jadwal waktunya. Akan kami informasikan ke publik kalau nanti mau diresmikan," Heri menambahkan.

Untuk sementara, Heri mempersilakan masyarakat jika hanya sekadar melihat-lihat jembatan gantung yang belum rampung. Namun, tentunya, dengan memperhatikan keselamatan karena masih ada proses pengerjaan.

Heri meyakinkan, jembatan gantung tersebut merupakan terpanjang di Jawa Barat. "Di Jabar ini ada beberapa. Seperti di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan TNGGP Resort Bodogol, tidak sepanjang yang sekarang dibangun," Heri mengungkapkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya