Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar

Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap empat pelaku penculikan bocah cantik di Makassar ini.

oleh Fauzan diperbarui 10 Jan 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 14:00 WIB
Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar
Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Hanun, bocah berusia 1,5 tahun yang dikabarkan diculik di kediamannya di Jalan Pendidikan Raya, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa, 9 Januari 2018 sekitar pukul 11.00 Wita, akhirnya berhasil ditemukan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan bahwa bocah yang diculik itu bernama lengkap Raihanun Malika, ditemukan terlantar di pinggir jalan sekitar TK Al-Asri Telkomas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

"Ditemukan tadi setelah Magrib di daerah Telkomas," kata Dicky kepada awak media di Markas Polsek Tamalanrea, Selasa, 9 Januari 2018, malam.

Dicky mengungkapkan yang pertama kali menemukan bocah berusia 18 bulan itu adalah seorang ibu rumah tangga bernama Merry. Saat itu, Merry curiga karena melihat Hanun berjalan sendiri dalam keadaan menangis di pinggir jalan.

"Ibu Merry ini curiga karena melihat anak kecil jalan sendiri sambil nangis, makanya dia ambil itu anak dan bawa ke Polsek (Tamalanrea)," kata Dicky.

Setelah bayi itu tiba di Markas Polsek Tamalenrea, pihak kepolisian lalu menghubungi orangtua korban penculikan untuk memastikan apakah bayi itu benar anaknya atau bukan.

"Keluarga tadi sudah tiba di sini, dan benar itu anaknya. Alhamdulillah sudah kembali ke pelukan orangtuanya," Dicky menambahkan.

Polisi Ungkap Dalang Penculikan

Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar
Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar. (Liputan6.com/Fauzan)

Aparat kepolisian yang bergerak cepat untuk mencari keberadaan pelaku pun berbuah hasil. Kurang dari 24 jam aparat gabungan dari Polrestabes Makassar dan Tim Khusus Polda Sulsel berhasil menangkap empat pelaku penculikan di lokasi yang berbeda.

Keempat pelaku itu adalah Rizal (28), Yusfikar Majid (34), Ayu Yuliasari (30), dan Anwar. Setelah diamankan, para pelaku langsung dibawa ke Markas Polda Sulsel untuk diinterogasi.

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel, Kompol Suprianto menjelaskan bahwa pelaku yang pertama kali berhasil diamankan adalah Rizal. Rizal diamankan aparat kepolisian di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Dia kabur ke Pangkep, dia yang pertama kali kita amankan," kata Suprianto saat dikonfirmasi.

Dari hasil interogasi terhadap Rizal, aparat kepolisan kemudian berhasil menangkap pelaku selanjutnya yakni Yusfikar. Yusfikar inilah yang menjadi otak penculikan Hanun, yang tak lain merupakan paman bocah berusia 18 bulan itu.

"Otak pelakunya kita amankan di rumah Hanun, lokasi penculikan terjadi. Dia otak pelaku sekaligus paman korban (Hanun)," ungkap Suprianto.

Pelaku selanjutnya yang berhasil diamankan aparat kepolisian adalah seorang wanita bernama Ayu Yuliasari. Ayu berperan sebagai penelepon ke keluarga korban sebelum penculikan terjadi.

"Yang perempuan itu diamankan di kediamannya, di daerah Telkomas, (Kecamatan) Tamalanrea," jelas Suprianto.

Terakhir, polisi berhasil mengamankan Anwar di Jalan Syamsul Alam Bulu, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan pada Rabu dini hari (10/1/2018). Anwar diamankan oleh aparat kepolisian dari Polres Barru.

"Polres Barru yang tangkap Anwar di Parepare setelah sempat buron," ucap Suprianto.

Motif Pelaku Penculikan

Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar
Akhir Dramatis Penculikan Bocah Cantik di Makassar. (Liputan6.com/Fauzan)

Yusfikar Majid, otak penculikan Hanun, tak lain adalah paman bocah berusia 18 bulan itu. Yusfikar juga merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor DPRD Kabupaten Barru.

Setelah berhasil diciduk aparat kepolisian di kediaman Hanun di Jalan Pendidikan Raya, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Yusfikar mengakui bahwa dirinya menculik Hanun karena sakit hati kepada kedua orangtua bocah itu.

"Saya sakit hati, keluarganya (Hanun) sangat sombong dan angkuh," kata pria yang akrab disapa Yus itu kepada aparat kepolisian.

Yus mengungkapkan bahwa setelah teman-temannya berhasil menculik Hanun, bocah berusia 18 bulan itu kemudian dititip di kediaman Ayu Yulisari di daerah Telkomas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

"Ayu telepon saya, dia takut karena pemberitaan tentang penculikan ini heboh di medsos. Dia minta Hanun dikembalikan saja ke orangtuanya, jadi saya ke sana jemput Hanun," jelas Yus.

Setelah menjemput Hanun menggunakan sepeda motor, Yusfikar justru tak membawa Hanun kembali kepada kedua orangtuanya. Hanun malah ditinggal begitu saja dipinggir jalan sekitar TK Al-Asri Telkomas.

"Saya bingung, makanya saya taruh saja di situ lalu pergi," sambungnya.

Yusfikar lalu bergegas ke kediaman Hanun. Setibanya di sana, PNS kantor DPRD Barru itu seolah-olah turut berduka cita dan sedih atas penculikan anak dari pasangan Usman Said dan Fatmawati Mengerang itu.

"Saya ke sana pura-pura tidak tahu, tidak lama saya di sana sudah datang polisi tangkap saya," paparnya.

Terpisah Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan bahwa dari hasil interogasi terhadap keemapat pelaku, mereka ternyata telah merencanakan penculikan Hanun sebanyak empat kali dan hendak meminta sejumlah tebusan.

"Hasil interogasi sudah empat kali mencoba, percobaan keempat yang berhasil. Mereka juga rencana meminta tebusan sebesar Rp 2 sampai 3 miliar," Dicky memungkasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya