Kereta-Kereta Jalur Selatan Terdampar Usai Kecelakaan Sancaka

Dampak paling parah akibat kecelakaan KA Sancaka terjadi pada KA 49 Turangga yang terlambat hingga 748 menit dan berposisi di Stasiun Tambak Kabupaten Banyumas.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 08 Apr 2018, 20:01 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2018, 20:01 WIB
Kereta di perlintasan sebidang di Sidareja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Kereta di perlintasan sebidang di Sidareja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Dampak kecelakaan kereta api (KA) Sancaka di perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat lalu, terasa hingga Minggu, 8 April 2018 di jalur selatan Jawa Tengah.

Nyaris seluruh kereta masih mengalami keterlambatan antara satu jam hingga lima jam lebih. Pantauan pada Minggu, jam 11.00 WIB, 10 kereta masih terlambat.

Dampak paling parah akibat kecelakaan KA Sancaka terjadi pada KA 49 Turangga yang terlambat hingga 748 menit dan berposisi di Stasiun Tambak Kabupaten Banyumas. KA 111 Mutiara Selatan, posisi Stasiun Kroya, terlambat 532 menit.

Kemudian, KA 155A Singasari, posisi belum berangkat di Stasiun Blitar dan diperkirakan terlambat 260 menit. KA 101 Ranggajati, posisi belum berangkat STA Surabaya gubeng diperkirakan terlambat 105 menit.

KA 5 Argo Wilis, posisi Stasiun Kedunggalar terlambat 84 menit. KA 101 Ranggajati, posisi belum berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng dan diperkirakan lambat 105 menit. KA 187 Logawa jurusan Stasiun Gubeng-Purwokerto terlambat enam menit.

Di luar itu, masih ada kereta lain yang juga masih terlambat akibat kecelakaan KA Sancaka, yakni KA 180 Pasundan, posisi di Stasiun Awapari dan terlambat 131 menit. Kemudian, KA Gayabaru Malam, Sawunggalih, dan KA Ranggajati yang terlambat antara tiga hingga delapan menit.

Kereta-Kereta Jalur Selatan Terdampar

Ilustrasi – Penumpang KA di Stasiun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI daop 5/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Penumpang KA di Stasiun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI daop 5/Muhamad Ridlo)

"Beberapa KA akibat kecelakaan kemarin terasa hingga sekarang ini. Kalau hari ini bisa mencapai di atas satu jam, bisa sampai tiga jam atau lima jam (lebih)," ucap Juru Bicara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, kepada Liputan6.com, Minggu sore.

Namun begitu, ada pula kereta yang sudah sesuai dengan jadwal. Yakni, kereta Mutiara Timur siang dilaporkan sudah tepat waktu. KA 179 Pasundan pun tepat waktu.

Ixfan menerangkan, KA Sancaka tertabrak dan terguling di pelintasan KA tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat. Sesaat setelah kecelakaan, jalur tak bisa dilewati. Kereta yang hendak dialihkan ke jalur utara.

Pada Sabtu malam, Pemindahan kereta selesai pada Sabtu dan jalur sudah bisa dilewati. Namun, kecepatan kereta masih dibatasi kecepatannya lima kilometer per jam. Adapun pada Minggu sore, kereta sudah bisa melintas dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Tetapi, kata Ixfan keterlambatan kereta masih terjadi lantaran penumpukan kereta di berbagai stasiun di antara wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

"Ya, kalau pada hari H-nya ini kan, otomatis kereta langsung diputar ya. Keterlambatan di atas dua jam hingga lima jam. Cuma, dampak arah baliknya itu yang lebih tinggi," dia menjelaskan.

Penanganan Pasca-Kecelakaan KA Sancaka

Ilustrasi- Penumpang KA. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi- Penumpang KA. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5/Muhamad Ridlo)

Ixfan yakin, dua tiga hari usai kecelakaan lalu lintas kereta di jalur selatan Jawa Tengah bakal normal. Sebab, pada Minggu ini kereta sudah bisa melintas dengan kecepatan 40 kilometer per jam di lokasi kecelakaan.

Petugas KAI saat ini tengah menyempurnakan badan agar lokasi bisa dilintasi dengan kecepatan normal, sembari, pengangkatan lokomotif dan badan gerbong KA Sancaka dari jalur di titik kecelakaan.

“kami memohon maaf sebesar-besarnya atas dampak kecelakaan kereta ini, jadi terlambat,” Ixfan menuturkan.

Diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB yang berakibat lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.

Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.

Kecelakaan kereta itu menyebabkan satu korban jiwa dan empat korban luka. Korban meninggal adalah masinis kereta atas nama Mustofa. Sedangkan korban luka adalah asisten masinis dan tiga penumpang KA.

Asisten masinis, Hendra Wahyudi dalam keadaan luka berat. Sementara, penumpang KA atas nama Taufiq Rahman, Fuad, dan M Muafi terluka ringan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya