Liputan6.com, Pemalang - Sebuah mobil tertabrak kereta di perlintasan sebidang tak berpintu di Desa Iser, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa, 17 April 2018.
Dalam peristiwa itu, dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Adi Yoga Pangestu (24), warga Desa Mejasem Barat kecamatan Kramat, Tegal, sang pengemudi mobil, dan Setyaji Mulyatama (29) warga Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuh Waru, Kabupaten Tegal.
Sebenarnya, perlintasan sebidang itu telah dijaga oleh petugas penjaga perlintasan swakarsa. Namun, diduga sopir Daihatsu Sigra bernomor polisi G 9463 YP itu tak menghiraukan peringatan penjaga perlintasan sehingga tertabrak kereta yang tengah meluncur cepat.
Advertisement
Baca Juga
Penjaga perlintasan, Faizal Dwi Prasetyo (19) mengatakan, Selasa siang, sekitar pukul 12.18 WIB, sebuah mobil mini van meluncur dengan kecepatan normal dari arah utara Desa Iser, menuju Desa Petunjungan.
Secara bersamaan, dari arah barat Kereta Api (KA) Ciremai 98 jurusan Bandung-Semarang tengah meluncur cepat. Mengetahui kereta sudah dekat, penjaga perlintasan memberi peringatan dengan membunyikan peluit dan melambaikan bendera.
Sayangnya, pengemudi mobil tetap tak menghiraukan. Ia tetap nekat menyeberangi perlintasan sebidang sehingga tertabrak kereta api.
Mobil Macet di Tengah Rel Kereta Api
Nahas, sesampai di tengah perlintasan, mendadak mesin mobil mati. Mobil pun macet persis di tengah rel kereta.
Mengetahui ada mobil melintang di tengah jalur kereta, masinis KA Ciremai, Nurkholis dan asisten Masinis, Yuslasin berupaya menghentikan kereta.
Suara rem kereta berderit kencang memekakkan telinga. Namun, jarak antara kereta api dengan mobil sudah terlampau dekat. Lagi pula, saat itu kereta tengah melaju dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan tragis pun tak terhindarkan. Mobil tertumbuk keras. Kereta bernomor lokomotif 2061373 itu baru bisa berhenti setelah menyeret mobil sejauh 300 meter.
"Pada saat KA melaju, mobil terhenti di tengah-tengah Rel KA sehingga tertabrak dan terseret sejauh 300 meter dari lokasi kejadian," Faizal menuturkan, dikutip dari keterangan tertulis Polres Pemalang, yang diterima oleh Liputan6.com, Selasa petang.
Pedagang warung nasi di dekat perlintasan, Sri Kuat membenarkan kesaksian Faizal. Menurut dia, saat itu, warga (penjaga perlintasan kereta-red) sudah berusaha menghentikan mobil.
Advertisement
Sopir Diduga Melamun
Tetapi, mobil tetap melaju dan nekat menyeberangi perlintasan sebidang tak berpalang pintu tersebut. Padahal, saat itu, KA Ciremai yang berkecepatan tinggi sudah dekat.
"Dimungkinkan sopir melamun dan memaksa untuk menyeberang akhirnya kendaran tertabrak kereta api Ciremai," Sri menerangkan.
Warga yang mendengar benturan mobil tertabrak kereta pun segera berhamburan ke lokasi. Mereka berupaya menolong dua korban yang masih berada di dalam mobbil.
Evakuasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, kondisi mobil ringsek usai tertabrak dan terseret kereta api. Setelah berhasil dievakuasi, korban dibawa ke rumah sakit Siaga Medika untuk diautopsi.
Kepala Polsek Petarukan, AKP Amin Mezi mengatakan, saat ini Unit Lantas Polsek Petarukan dan Unit Laka Lantas Satuan Lalu Lintas Polres Pemalang masih menyelidiki kecelakaan tragis ini.
Dalam penyelidikan awal, diketahui bahwa Adi Yoga, sang sopir adalah mahasiswa asal Tegal. Adapun Setyaji Mulyatama adalah karyawan swasta.
"Korban langsung kami evakuasi dan setelah berkoordinasi dengan unit laka lantas Res Pemalang, jenasah korban kami bawa ke rumah sakit Siaga Medika," Amin Mezi menjelaskan.
Simak video pilihan berikut ini: