Liputan6.com, Parit Malintang - Jemaah tarikat Satariyah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menetapkan awal Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada hari ini, Jumat (18/5/2018).
"Penetapan tersebut berdasarkan hasil 'maniliak' atau melihat bulan atau memantau hilal. Dan hasilnya hilal telah tampak," kata Tuanku Kadi Ulakan, Ali Imran di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Kamis, 17 Mei 2018, dilansir Antara.
Ia menambahkan melihat bulan tersebut berpedoman kepada hadis Rasulullah yang memerintahkan umat untuk melihat bulan guna menentukan awal Ramadan dan lebaran.
Advertisement
"Jadi apabila tadi bulan tertutup awan, maka penuhkan Syaban 30 hari," ujarnya.
Terkait penentuan waktu melihat hilal, lanjutnya, tarikat Satariyah berpatokan pada penghitungan hisab takwim khamsiah, yaitu diambil dari huruf tahun dan dijumlahkan dengan huruf bulan.
Baca Juga
Berdasarkan penghitungan tersebut, bulan Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Jumat. Maka itu, tarikat baru memantau hilal kemarin atau dua hari lebih lambat dari pengamatan hilal yang dilaksanakan pemerintah.
Ia mengemukakan penghitungan tersebut didapatkan dari guru tarikat yang bernama Syekh Burhanuddin, seorang tokoh penyebar agama Islam di Minangkabau.
Selain di Kecamatan Ulakan Tapakis,ia juga menyebut ada sejumlah lokasi lainnya yang menjadi tempat pemantauan hilal. "Lokasi memantau hilal itu tersebar di sejumlah daerah di Sumbar," katanya.
Apabila jemaah yang di Ulakan Tapakis tidak melihat hilal, jemaah lainnya yang berada di daerah yang tersebar tersebut yang melihat hilal akan melaporkan ke pusat pemantauan masuknya awal Ramadan itu.
"Dan kami akan melakukan sidang di Masjid Raya Syekh Burhanuddin. Namun karena hilal telah tampak, maka tidak perlu lagi diselenggarakan sidang," katanya.
Pihaknya selanjutnya menyampaikan penetapan tersebut kepada jemaah lainnya melalui perwakilan daerah masing-masing yang datang ke Ulakan Tapakis. Meski berbeda waktu awal Ramadan, ia meminta sejumlah pihak tidak mempermasalahkan hal itu.
Saksikan video pilihan berikut ini: