Liputan6.com, Sumenep - Jelang lebaran, warga di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikejutkan oleh gempa bumi berkekuatan 4,8 SR, Kamis (14/6/2018) sekitar 20.00 WIB. BMKG melaporkan episentrum gempa berada di darat. Berjarak sekitar 6 km arah Timur Laut Sumenep, Jawa Timur dengan kedalaman 12 kilometer.
Kepala BMKG Kalianget Sumenep Utsman mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi inraplate dengan hiposenter dangkal sehingga tidak berpotensi tsunami.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi terjadi akibat aktivitas patahan lokal,” kata Utsman Rabu, (14/6/2018).
Advertisement
Gempa dirasakan kuat selama 5 detik. Masyarakat berhamburan panik ke luar rumah. Pada saat bersamaan juga sedang berlangsung sholat tarawih. Guncangan gempa dirasakan naik turun disertai dengan bangunan yang rusak.
Guncangan keras ini dirasakan masyarakat di Kecamatan Batu Putih yang meliputi Desa Bulaan, Desa Batu Putih Laok, Desa Bantelan, Desa Sergeng, dan di Kecamatan Dasuk di Desa Dasuk Timur.
Data sementara dari BPBD, 6 orang luka ringan, 25 unit rumah rusak berat, 52 unit rumah rusak ringan, 2 unit masjid rusak berat, 1 unit masjid rusak ringan, 1 unit madrasah rusak berat dan 1 unit ponpes rusak ringan. Kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.
BPBD Kabupaten Sumenep bersama aparat dari Kodim 0827 Sumenep, Polri, Basarnas, PMI, relawan dan SKPD masih melakukan pendataan dan penanganan darurat. Pendataan jumlah kerugian materiil akibat gempa masih dilakukan.
Petugas bersama masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Bantuan disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gempa Beruntun di Mentawai
Sementara itu di tempat lain, gempa beruntun mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai Selasa-Rabu, 13-14 Juni 2018. BMKG melaporkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 12 kali di Kepulauan Mentawai pascagempa dengan kekuatan 5,8 SR, Selasa 13 Juni 2018 pukul 06.08 WIB.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 13 km.
Gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat di Mantawai. Bahkan beberapa gempa susulan tidak dirasakan guncangannya. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat gempa di Mentawai.
Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan pemantaua dan sosialisasi kepada masyarakat.
Advertisement