BMKG Catat 9 Gempa Susulan di Kepulauan Mentawai

Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, diguncang gempa pada Rabu 13 Juni 2018.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Jun 2018, 08:10 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 08:10 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, diguncang gempa pada Rabu 13 Juni 2018. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sembilan kali gempa susulan hingga malam harinya.

Gempa awal terjadi pukul 06.08.29 WIB dengan kekuatan 5,9 Skala Richter (SR). Setelah itu, ada 9 gempa susulan atau aftershock hingga pukul 21.30 WIB.

Gempa susulan terjadi pukul 06.46 WIB dengan kekuatan 5,5 SR. Pukul 09.07 WIB dengan  5,6 SR; pukul 09.34 WIB bermagnitudo 3,5 SR; pukul 13.17 WIB berkekuatan 3,4 SR dan pukul 13.59 WIB sebesar 5,6 SR.

Selanjutnya, gempa terjadi pukul 14.15 WIB berkekuatan 4,1 SR; pukul 15.30 WIB dengan magnitudo 3,7 SR; pukul 19.41 WIB sebesar 4,2 SR; dan pukul 21.23 WIB dengan  4,4 SR.

Sebelumnya, gempa 5,9 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, meski hasil analisis lanjutan BMKG menunjukkan lindu ini memiliki kekuatan 5,8 SR.

Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,0 LS dan 98,76 BT atau tepatnya di laut 90 km arah barat Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Gempa itu berkedalaman 13 km.

 

Sebab Gempa

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan gempa ini termasuk lindu dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng eurasia di Samudera Hindia.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust, yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera," jelas Rahmat seperti dilansir dalam laman BMKG, Kamis (14/6/2018).

Dia melanjutkan, "Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (Thrust Fault).

Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan, guncangan juga dirasakan di daerah Tua Pejat, Mentawai II SIG- BMKG (III-IV MMI) dan Padang I SIG-BMKG (II MMI). Belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat.

Dia pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya