Akhir Polemik Bayi Unta di Surabaya

Nama bayi unta di Surabaya sudah diganti.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Unta (iStock)
Ilustrasi Unta (iStock)

Liputan6.com, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menyatakan polemik dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) terkait bayi unta yang diberi nama Aminah, merupakan nama ibu Nabi Muhammad SAW, sudah selesai.

"Masalah dengan KBS sudah selesai. Mereka tidak menyalahkan wartawan, mereka meminta maaf dan mengganti Aminah dengan nama Sarinah. Kami tidak mempermasalahkan lagi dan mudah-mudahan tidak ada lagi kesalahan seperti ini," kata Ketua Tanfidz DPD FPI Jatim Habib Haidar Al Hamdi, di Surabaya, Senin (9/7/2018), dilansir Antara.

Habib Haidar menjelaskan, polemik itu bermula dari kelahiran bayi unta di KBS yang diberi nama Aminah. Pihak FPI Jatim pun mendatangi KBS guna menanyakan hal tersebut ke pihak Kebun Binatang Surabaya. 

"Aminah merupakan ibu dari Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai wanita mulia dan agung. Ini wanita yang kita hormati bukan hanya FPI, tapi juga seluruh umat Islam di dunia juga menghormati dan meninggikan Beliau. Karena itu, kami ke sana, kami tanyakan sesuai apa yang kami dapatkan," ujarnya.

Dia berharap dengan adanya persoalan ini bisa menjadi pelajaran bagi pihak yang lain untuk berhati-hati dan tidak menyakiti umat Islam serta melecehkan Alquran.

"Kami tidak menginginkan ada kelompok atau personal yang melecehkan Allah, Rasul, Islam, dan syariat agama. Permasalahan ini sudah selesai. Kami maafkan dengan catatan tidak diulangi dan tidak terjadi di tempat yang lain," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya