Tragis, Pria dalam Pasungan Tewas Bersama Terbakarnya Rumah

Pria dalam pasungan sudah berteriak meminta tolong, tapi api kadung sudah membesar.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 31 Jul 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 10:02 WIB
Di Pemalang, seorang pria pengidap gangguan jiwa tewas terbakar dalam kondisi terpasung bersama dengan terbakarnya rumah. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Di Pemalang, seorang pria pengidap gangguan jiwa tewas terbakar dalam kondisi terpasung bersama dengan terbakarnya rumah. (Foto: Dok. Polres Pemalang untuk Muhamad Ridlo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pemalang - Kebakaran rumah di Dusun Tambakyuda, RT 02/RW 04 Desa Bojongnangka, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menyisakan duka mendalam. Bersama dengan terbakarnya rumah, seorang pria yang mengalami gangguan jiwa tewas terbakar dalam kondisi terpasung.

Pria nahas ini bernama Tarsono (40). Ia diduga tak bisa menyelamatkan diri lantaran pasung yang membelenggunya. Ia sempat berteriak minta tolong, tapi ketika tetangga hendak menolongnya, api sudah kadung membesar.

Saksi kejadian, Rusdi bercerita kepada penyidik, Minggu, 29 Juli 2018, sekitar pukul 23.30 WIB, ia dikagetkan teriakan minta tolong dari arah rumah yang ditinggali Tarsono. Pria yang diketahui mengidap gangguan jiwa itu dalam keadaan terpasung.

Sayangnya, saat ia keluar rumah, api telah membakar rumah bagian belakang korban. Maka Rusdi pun berteriak untuk membangunkan tetangga lainnya untuk bersama-sama mengevakuasi korban yang berada dalam kondisi terpasung dan diduga terjebak dalam rumah yang terbakar itu.

Teriakan itu didengar oleh Kasnadi dan Taryono. Tetapi, mereka tak bisa berbuat banyak. Saat itu api dengan cepat melalap sebagian rumah.

"Saksi dua bernama Kasnadi dan saksi tiga atas nama Taryono yang mendengar teriakan saksi 1 langsung mendatangi tempat kejadian dan ternyata api sudah membakar sebagian rumah," ucap perwira piket Reskrim Polres Pemalang, Iptu Rusmanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin malam, 30 Juli 2018.

Api semakin sulit dikendalikan. Karena itu, warga yang berupaya memadamkan api dengan alat seadanya menghubungi kepolisian yang lantas meneruskannya ke Dinas Pemadam Kebakaran Pemalang.

Sekitar pukul 00.30 WIB, api berhasil dipadamkan. Pemadaman terhitung cepat, hanya selang satu jam dari pertama kali kebakaran diketahui. Namun, korban yang kakinya terpasung tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia akibat kebakaran ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons Keluarga Korban

Seorang balita di Pemalang, Jawa Tengah nyaris menjadi korban kebakaran yang dipicu kipas angin. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Seorang balita di Pemalang, Jawa Tengah, nyaris menjadi korban kebakaran yang dipicu kipas angin. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Inafis Polres Pemalang, Reskrim dan petugas Puskesmas Kebondalem langsung memeriksa jenazah korban. Disimpulkan, almarhum meninggal dunia akibat luka bakar di sekujur tubuh

"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," Iptu Rusmanto menegaskan.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi, diduga kebakaran itu disebabkan korsleting atau hubungan pendek arus listrik. Selain menimbulkan korban jiwa, kerugian materiel diperkirakan mencapai Rp 35 juta.

Usai pemeriksaan, jenazah korban lantas diserahkan ke keluarga yang diwakili oleh kakak kandung korban, Casriyati. Dalam pernyataan yang disaksikan oleh Kepala Desa Bojongnangka dan Muspika Pemalang, keluarga korban menerima kematian Tarsono dan tak menuntut pihak mana pun.

Kebakaran akibat korsleting ini adalah peristiwa ketiga dalam kurun waktu empat hari terakhir. Pada Kamis pekan lalu, satu rumah di Desa Ambowetan, Kecamatan Ulujami, terbakar akibat korsleting kipas angin. Dalam peristiwa ini, seorang balita nyaris menjadi korban kebakaran di dalam kamar.

Keesokan harinya, tiga rumah di Desa Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, terbakar. Pemicunya serupa, korsleting yang lantas membakar satu rumah dan menjalar ke rumah lainnya lantaran tiupan angin kencang.

Dalam dua peristiwa pertama, tak ada korban jiwa. Hanya saja, korban kebakaran mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya